BAB 06

252 15 0
                                    

Happy reading!
.
.
.

~🌹~

Keluarga Raka sudah sampai lebih dulu. Dengan malas Raka akhirnya mau ikut tadinya dia tidak mau. Tapi apa boleh buat? Papah nya selalu mengancam dia. Sedangkan Reyhan sayang nya tidak ikut, lantaran ada tugas di sekolah nya. Karena kan dia ketua OSIS jadi banyak kesibukan gitu.

15 menit menunggu akhirnya keluarga Zahra datang.

"Assalamu'alaikum." Ucap Abi dan umi nya Zahra. Aditama dan istri nya langsung berdiri menyambut kedatangan mereka.

"Wa'alaikumsalam. Akhirnya ketemu lagi. Gimana kabar nya bro?" Tanya Aditama dengan gaya yang gaul.

"Alhamdulillah kabar ane baik, ente gimana bro?" Tanya Wijaya sama dengan bahasa gaul nya.

"Alhamdulillah gue juga baik."

Sedangkan Kirana dan citra berpelukan layaknya sahabat lama. Ya, mereka dulu juga bersahabat dekat. Dan malah satu sekolah SMA dulu.

Aditama melirik Raka yang hanya diam tanpa menyambut kedatangan calon mertua nya. Minimal cium tangan atau senyum gitu, ini mah kagak! Malah asik sendiri main handphone.

"Raka!" Panggil aditama. Sedangkan Raka hanya menjawab dengan deheman saja dan matanya masih fokus melihat handphone.

"Raka! Cepet salaman sama mereka." Suruh Aditama dengan menatap tajam putra nya. Raka akhirnya berdiri dan menyalimi tangan Wijaya dan Kirana tanpa senyum dan hanya menampilkan wajah datarnya.

Untung ganteng, kalo jelek udah aku buang ke kutub Utara:)

"Ini putra ente? Ganteng ya!" Puji Wijaya dengan senyuman khas nya.

"Iya dong! Siapa dulu atuh papah nya. Gak jauh beda kan?" Canda Aditama dengan alis yang di naik turunkan.

Sedangkan Wijaya hanya geleng-geleng kepala. Tidak berubah sifat sahabat lama nya itu. Yaitu suka kepedean dan pede nya itu gak nanggung nanggung yaitu selangit wkwkwkwk.

"Oh iya putri kamu mana Kirana?" Tanya citra yang tidak melihat keberadaan calon istri Raka:)

"Itu tadi dia katanya mau ke toilet dulu. Gak lama kok sebentar lagi juga ke sini." Jelas Kirana.

5 menit kemudian gadis cantik dengan gamis dan kerudung syar'i nya serta cadar yang menutupi sebagian wajah cantik nya datang dengan mengucap kan salam sehingga membuat semua pasang mata menatap ke arah nya.

"Assalamu'alaikum." Ucap Zahra dengan kepala yang menunduk.

"Wa'alaikumsalam." Jawab mereka terkecuali Raka dia sedari tadi hanya menatap hp nya terus. Entah ada apa di hp nya. Apakan chattingan dengan ayang? Tapi sayangnya dia tidak mempunyai ayang bestie😭

Bukannya gak laku tapi Raka belum menemukan perempuan yang sesuai dengan kriteria nya.

Zahra pun akhirnya duduk ditengah didekat Abi dan umi nya. Dan tepat berada dihadapan Raka. Tapi dari tadi Raka tidak berniat melihat gadis didepannya itu. Hingga akhirnya Aditama lagi dan lagi menegur Raka.

"Raka, jawab salam nya. Dan jangan main hp terus." Bisik Aditama dan langsung merampas hp nya Raka. Dengan menghela nafas nya berat Raka pun mulai mendongak dan menjawab salam Zahra.

tentang sebuah rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang