Happy reading!
.
.
.~🌹~
Hari ini kebetulan tanggal merah. Jadi Zahra dan Raka tidak pergi ke sekolah alias libur. Seperti biasa setelah sholat subuh, Zahra pergi ke dapur untuk memasak.
Sedangkan Raka dia masih berada didalam kamarnya. Raka juga sudah shalat subuh. Dan laki-laki itu sedang memainkan hp nya dengan asik.
Tiba-tiba hp Raka ada yang menelepon dan ternyata adalah Chika. Dengan senyum senang nya cowok itu memencet tombol jawab.
"Pagi sayang!"
"Pagi juga!" Jawab Raka dengan singkat.
"Kok jawab nya gitu. Harus nya pake sayang juga dong kayak aku. Kamu mah gak romantis." Ucap Chika diseberang sana. Suaranya sangat di imut-imut kan.
Raka malah terkekeh mendengar suara Chika. Dia benar-benar senang bisa berhubungan lagi dengan Chika.
"Iya sayang maafin aku ya. Aku emang gak romantis. Tapi asal kamu tau, aku itu sayang dan cintaaa banget sama kamu." Ucap Raka yang membuat Chika baper pagi-pagi.
Deg.
Dan tak sengaja didepan pintu kamar nya Raka, Zahra mendengar nya. Awalnya Zahra ingin mengajak Raka sarapan. Tapi samar-samar Zahra mendengar suaminya itu sedang teleponan dengan seseorang. Akhirnya Zahra mendengarkan dari awal. Dan sekarang dia tau siapa yang teleponan dengan Raka.
Chika ternyata! Hati Zahra kembali sakit saat suaminya sendiri sangat bahagia teleponan bersama perempuan lain. Tak terasa air matanya turun begitu saja.
"Ciee! Kamu baper ya? Aku tau, pasti sekarang pipi kamu udah merah kayak kepiting rebus. Iya kan?" Ucap Raka dengan tawa yang menggelegar.
"Enggak kok! Enak aja, sok tau kamu!"
Sudah cukup!
Zahra tidak boleh mendengar kan telponan mereka yang akan membuatnya semakin sakit. Dengan cepat gadis itu buru-buru pergi ke dapur kembali.
Untuk menghilangkan rasa sedih nya. Gadis itu pun pergi ke halaman depan yang terdapat bunga-bunga cantik yang dia tanam. Zahra pun kemudian menyirami nya. Dengan melihat bunga yang indah dan cantik ini membuat Zahra sedikit bahagia.
Setidaknya dia tidak boleh larut dalam kesedihan terus. Saat sedang asyik menyirami tanaman. Tiba-tiba ponsel gadis itu berbunyi. Dan ternyata nama ummi nya yang tertera di ponsel nya itu. Dengan cepat gadis itu mengangkat nya.
"Assalamu'alaikum ummi."
"Wa'alaikumsalam sayang. Ya Allah kamu apa kabar nak? Ummi kangen banget Loh sama kamu."
"Alhamdulillah Zahra baik-baik aja kok ummi. Zahra juga kangen banget sama ummi. Kalo ummi gimana kabar nya? Abi sama ummi baik-baik aja kan?" Ucap Zahra yang memang setelah menikah belum bertemu lagi dengan mereka.
"Ummi sama Abi baik-baik aja kok sayang. Oh iya! Suami kamu mana?"
Deg.
Zahra terdiam mematung. Kedua orangtuanya tidak boleh tau kalau dirinya dengan Raka sering bertengkar. Apalagi kalo mereka tau, ternyata Raka tidak mencintai nya dan justru mencintai perempuan lain. Itu tidak boleh terjadi!

KAMU SEDANG MEMBACA
tentang sebuah rasa
Ficção Adolescente"Lo belum jawab pertanyaan gue! Kenapa Lo Nerima perjodohan itu?" Tanya raka dengan nada dingin. "Karena....karena aku gak mau durhaka sama kedua orangtua. Apapun yang mereka inginkan kalo aku mampu pasti aku turutin." Ucap Zahra sambil terus menund...