Happy reading!
.
.
.~🌹~
Tring!!!
Bel istirahat pun berbunyi. Semua siswa dan siswi bergegas pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka masing-masing.
Saat ini Zahra dan ketiga temannya sedang duduk di meja paling pojok. Zahra mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kantin dan tak sengaja kedua matanya melihat Raka dan Chika yang baru saja memasuki kantin.
Mereka terlihat sangat mesra. Hati Zahra kembali sakit dan hancur melihat ini semua. Tetapi ia harus kuat. Ia tidak boleh menangis hanya karena manusia. Yang harus ia tangisi adalah seberapa banyak dosa-dosa nya kepada Allah.
"Kalian mau pada pesen apa? Biar aku aja yang pesenin." Tanya Zahra kepada ketiga temannya itu. Dari pada ia melihat Raka dan Chika bermesraan. Mendingan ia memesan makanan saja.
"Samain aja deh kayak Lo Ra." Jawab Nadia yang diangguki Mira dan Siska. Zahra pun mengangguk. Gadis itu pun berdiri dan berjalan ke ibu kantin.
Di jam istirahat ini Kantin sangat lah ramai. Zahra sampai berdesak-desakan untuk memesan makanan saja. Hingga tiba-tiba tubuh nya terdorong dan hampir saja terjatuh. Untung saja ada seseorang yang menahan tubuh mungil nya.
Deg.
Kedua mata indah itu terbuka lebar saat mata nya bertemu dengan mata elang yang selalu ia hindari. Sosok laki-laki tampan yang menjadi incaran satu sekolah. Siapa lagi kalo bukan Raka, alias suaminya.
Kenapa? Kenapa jantung Zahra selalu berdegup kencang saat tubuh nya bersentuhan dengan Raka. Kenapa ia harus merasakan ini? Padahal gadis itu ingin sekali menjauhi Raka dan berhenti mengharapkan lelaki itu. Karena ia sadar, hati Raka hanya untuk Chika.
Zahra segera berdiri dan melepas kedua tangan Raka yang memegang pinggang nya. Tiba-tiba saja Chika menghampiri nya dan langsung melayangkan satu tamparan kencang ke pipi Zahra yang tertutup cadar.
Plak!!!
Seisi kantin terkejut melihatnya. Tindakan Chika begitu cepat dan tiba-tiba.
"Lo tuh jadi cewek genit banget ya! Lo ngapain sih pake pura-pura jatuh di depan Raka. Oh gue tau, Lo pasti pura-pura jatuh biar di tangkap sama Raka. Iya kan?" Fitnah Chika yang tidak masuk akal sama sekali.
Zahra memandang Chika tak percaya. Kenapa gadis itu sampai mempunyai pikiran seperti itu. Padahal dirinya saja tidak tau bakal jatuh di pelukan Raka.
"Aku gak pernah berpikiran seperti itu chika. Mana mungkin Raka peduli sama aku. Dia kan pacar kamu, dan bukan siapa-siapa aku."
Deg.
Tubuh Raka seketika mematung mendengar ucapan Zahra barusan. Kenapa dirinya tidak suka mendengar Zahra berbicara seperti itu.
"Maksud Lo ngomong gue bukan siapa-siapa Lo itu apa? Gue kan sua....." Ucapan Raka terhenti saat ia hendak mengatakan kalo dirinya itu adalah suaminya.
Ia hampir saja keceplosan berucap seperti itu. Sedangkan zahra, gadis itu sempat menatap Raka lama.
"Apa? Aku salah kalo bilang kamu bukan siapa-siapa aku? Salah?" Tanya Zahra sengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang sebuah rasa
Ficção Adolescente"Lo belum jawab pertanyaan gue! Kenapa Lo Nerima perjodohan itu?" Tanya raka dengan nada dingin. "Karena....karena aku gak mau durhaka sama kedua orangtua. Apapun yang mereka inginkan kalo aku mampu pasti aku turutin." Ucap Zahra sambil terus menund...