Happy reading!
.
.
.~🌹~
Adzan subuh pun berkumandang. Lelaki tampan yang sedari tadi tidur disofa rumah sakit pun, akhirnya membuka kedua matanya saat mendengar panggilan dari Allah.
Raka menatap Zahra yang masih setia menutup kedua matanya. Akhirnya Raka pun pergi ke kamar mandi untuk berwudhu dan menjalankan kewajibannya yaitu sholat subuh.
Suara lantunan surah ar-rahman menggema dikamar rawat Zahra. Perlahan gadis itu membuka kedua matanya. Dan hal yang pertama kali dia lihat adalah seorang laki-laki tampan yang terkenal nakal itu sedang mengaji dengan suara nya yang sangat merdu.
Dan tanpa sadar kedua air mata gadis itu lolos begitu saja. Zahra tidak menyangka Raka mempunyai suara sebagus itu saat mengaji. Zahra pikir, suaminya ini kalo mengaji itu akan sedikit susah dan terbata-bata. Ternyata ini sangat diluar ekspektasi.
Jadi intinya kita tidak boleh menilai seseorang dari luar nya saja. Siapa tau yang menurut kita itu baik, belum tentu menurut Allah baik. Dan sebaliknya!
Zahra terus mendengarkan setiap ayat yang Raka baca. Ternyata sangat fasih dan tajwid nya pun benar. Dan laki-laki seperti ini yang Zahra impikan dari dulu. Tapi sayangnya, Raka belum mencintai nya. Dan masih ada perempuan lain yang mengisi hati nya. Dan itu bukan lah dirinya:(
Tak terasa Raka sudah selesai mengaji. Raka cukup terkejut saat melihat Zahra sudah bangun. Itu berarti sedari tadi Zahra mendengarkan dirinya yang sedang mengaji?
Raka kemudian berdiri dan menghampiri Zahra yang tersenyum manis ke arah nya.
"Suara kamu bagus!" Puji Zahra yang membuat Raka mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Nanti kita ngaji bareng-bareng ya Raka! Aku mau banget setiap hari bisa mendengar suara kamu ngaji." Ucap Zahra sambil tersenyum manis.
Raka menghela nafasnya. Jujur, sebenarnya dia grogi saat melihat Zahra tersenyum manis seperti itu. Apalagi gadis itu malah memuji nya.
"Gue mau pulang ke apartemen dulu buat mandi sama ganti baju. Habis itu gue ke sini lagi. Gak papa kan kalo Lo gue tinggal sendiri bentar?" Tanya Raka yang memang saat ini dia masih memakai pakaian yang kemarin.
"Iya gak papa kok. Lagian kamu juga harus sekolah kan?"
"Siapa bilang? Gue gak bakal sekolah hari ini." Jawab Raka yang membuat Zahra sedikit tidak suka mendengar nya.
"Kamu mau bolos lagi? Gak boleh Raka! Kamu inget gak? Kalo nilai kamu itu pada jelek. Gimana kamu mau pinter, kalo sekolah aja kamu sering bolos."
Raka mengusap wajah nya kasar. Zahra seperti mengejek dirinya. Mentang-mentang nilai dia pada bagus. Itu lah isi pikiran Raka.
"Lo ngeledek gue?"
"Maksudnya?" Tanya Zahra yang memang tidak mengerti.
"Itu barusan Lo bilang kalo nilai gue pada jelek. Mentang-mentang nilai Lo pada bagus. Ternyata Lo sombong juga ya!" Ucap Raka kesal yang membuat Zahra melongo.
"Astaghfirullah bukan gitu maksud aku. Jadi aku tuh gak mau kalo kamu keseringan bolos. Aku cuman mau kamu itu berubah dan serius dalam belajar." Ucap Zahra setenang mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang sebuah rasa
Ficção Adolescente"Lo belum jawab pertanyaan gue! Kenapa Lo Nerima perjodohan itu?" Tanya raka dengan nada dingin. "Karena....karena aku gak mau durhaka sama kedua orangtua. Apapun yang mereka inginkan kalo aku mampu pasti aku turutin." Ucap Zahra sambil terus menund...