Happy reading!
.
.
.~🌹~
TRING! TRING!
Bel masuk pun berbunyi. Seluruh siswa berhamburan masuk ke kelas nya masing-masing.
"Oke, anak-anak hari ini kita kedatangan dua murid baru sekaligus." Ucap Bu indah lantang.
BRAK!
Dengan tidak santai nya Dion tiba-tiba menggebrak meja hingga semua pasang mata tertuju padanya. Raka yang melihat kelakuan temannya itu hanya menunduk malu. Bisa-bisanya dia memiliki sahabat seperti itu.
"Dua murid baru? Cewek apa cowok Bu? Kalo cewek pasti cantik-cantik kan Bu?" Tanya Dion dengan alis yang di naik turunkan.
"Heh cowok kadal! Lo jangan genit-genit jadi cowok bisa gak sih? Cewek cantik aja yang ada dipikiran Lo!" Cerocos Siska yang tiba-tiba entah kenapa.
"idih! Emang kenapa? Suka suka gue dong! Ribet banget hidup Lo! Oh gue tau, jangan jangan Lo cemburu ya? Iya kan?" Pede Dion yang membuat seluruh isi kelas heboh.
"Cieee.... Siska cemburu nih ya. Bilang atuh kalo cemburu mah." Goda Mira yang membuat Siska kesal.
"Apaan sih? Siapa juga yang cemburu? Jangan asal ngomong ya Lo cowok genit!" Marah Siska pada Dion yang hanya bisa menampilkan senyum menyebalkan nya.
"Kalo gak cemburu, kenapa pake marah? Hayooo!"goda Dion yang lagi-lagi membuat semuanya semakin heboh.
"ish! Lo tuh nyebelin banget ya!"
"Udah-udah kenapa jadi pada ribut? Kasihan tuh murid baru nya ada diluar nungguin." Omel Bu indah yang sedari tadi diam.
Sedangkan didepan pintu kelas Chika dan Rangga hanya saling diam. Mereka terlihat sangat canggung satu sama lain. Hingga suara Bu indah terdengar memanggil mereka dan akhirnya mereka memasuki ruang kelas nya itu.
Dan saat mereka memasuki ruang kelas itu banyak sekali pasang mata yang menatap mereka kagum. Berbeda dengan Raka, Dion, Davin dan juga Zahra.
Raka terdiam membeku saat melihat gadis yang berada didepannya. Dan saat Raka menatap Chika, gadis itu juga sedang menatapnya. Seperti biasa Chika selalu menampilkan senyum manis nya yang membuat kaum Adam terpesona.
Chika merasa senang sekali ternyata dia satu kelas dengan Raka. Hal yang tidak pernah Chika duga sebelumnya.
Tapi disisi lain Chika juga merasa cemas karena harus satu kelas dengan Rangga.Davin menatap Raka yang terus menatap Chika. Davin tidak menyangka gadis itu akan kembali lagi. Davin takut Raka akan kembali dengan Chika dan meninggalkan Zahra yang sekarang sudah sah menjadi istrinya.
Rangga menatap Raka dengan senyum licik nya. Dia mempunyai satu rencana yang menarik untuk Raka. Dia jadi gak sabar untuk memulai nya.
Sedangkan Zahra sedari tadi menatap wajah Rangga yang terasa familiar. Setelah lama berpikir akhirnya Zahra ingat kalo itu Rangga, orang yang menolongnya tadi.
Sheila pun sama dia menatap wajah Rangga. Dia begitu kesal karena Rangga sudah menolong Zahra tadi. Padahal Sheila belum puas membuat Zahra lebih kesakitan.

KAMU SEDANG MEMBACA
tentang sebuah rasa
Ficção Adolescente"Lo belum jawab pertanyaan gue! Kenapa Lo Nerima perjodohan itu?" Tanya raka dengan nada dingin. "Karena....karena aku gak mau durhaka sama kedua orangtua. Apapun yang mereka inginkan kalo aku mampu pasti aku turutin." Ucap Zahra sambil terus menund...