Happy reading!
.
.
.~🌹~
Sekarang sudah pukul 8 malam. Zahra sedari tadi mondar-mandir tak jelas. Bagaimana tidak? Suaminya belum juga pulang. Senyaman itu kah Raka bersama Chika? Sampai-sampai dia lupa untuk pulang.
"Astaghfirullah aku lupa belum masak!"
Dengan cepat gadis itu pun pergi ke dapur. Memang sedari pulang sekolah Zahra juga belum makan. Makanya dia Sampai lupa untuk memasak.
Saat sudah sampai didapur Zahra berjalan ke arah kulkas. Dan saat kulkas nya dibuka ternyata stok bahan makanan nya sudah habis. Telur maupun sayuran tidak ada sama sekali.
"Bahan-bahannya pada habis lagi. Aku masak apa coba kalo begini? Masa iya aku gak masak? Nanti Raka pulang makan apa dong?" Gumam Zahra sambil berpikir gimana cara nya.
"Kayaknya aku harus pergi keluar deh buat beli bahan-bahannya. Lagian baru jam segini, pasti masih rame."
Akhirnya gadis itu pun memutuskan untuk keluar membeli bahan makanan nya.
Saat Zahra sedang asik berjalan, tiba-tiba ada dua preman yang mengganggu nya.
"Neng cantik sendirian aja nih?"
Sebisa mungkin Zahra berusaha cuek dan berjalan dengan agak cepat.
"Neng mau kemana sih buru-buru amat? Main-main dulu lah sama kita disini!" Ucap salah satu preman tersebut sambil mencekal tangan Zahra yang membuat gadis itu kaget.
"Jangan macem-macem ya, saya teriak nih!" Ancam Zahra walaupun agak takut.
"Teriak aja neng cantik! Lagian disini gak ada siapa-siapa kecuali kita." Jawab preman satu nya lagi sambil tertawa terbahak-bahak.
Zahra melihat ke sekelilingnya dan ternyata benar, sangat sepi sekali. Padahal ini baru jam delapan malam. Tapi kok jalan disini sudah sepi banget. Itu lah yang ada dipikiran Zahra.
"Udah ayok! Malah diem aja." Ajak preman tadi sambil menarik tangan Zahra.
"Enggak mau! Tolong! Tolong! Lepasin tangan saya!" Zahra terus berteriak sekencang mungkin berharap ada yang mendengar nya dan lantas menolongnya.
BUGH!
Tiba-tiba ada yang mumukul preman itu dari belakang.
"Lepasin dia!"
Deg.
Suara itu? Zahra seperti mengenali suara itu. Saat Zahra membalikkan badannya. Ternyata yang Zahra liat sekarang adalah laki-laki tampan dengan baju seragam sekolah yang masih melekat dalam tubuh nya. Tak lupa jaket favorit nya yang selalu cowok itu pake. Siapa lagi kalo bukan RAKA!
Ya, Raka yang berada dihadapan Zahra saat ini.
"Emang Lo siapa hah? Pake ikut campur segala."
"GUE SUAMINYA!"
Zahra yang awalnya menunduk langsung mendongak saat mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang sebuah rasa
Novela Juvenil"Lo belum jawab pertanyaan gue! Kenapa Lo Nerima perjodohan itu?" Tanya raka dengan nada dingin. "Karena....karena aku gak mau durhaka sama kedua orangtua. Apapun yang mereka inginkan kalo aku mampu pasti aku turutin." Ucap Zahra sambil terus menund...