Happy reading!
.
.
.~🌹~
Disisi lain Raka dan Zahra sudah sampai di apartemennya. Dan Raka masih saja menggendong Zahra sampai berada di dalam kamarnya.
Dengan hati hati Raka menurunkan tubuh Zahra di kasur nya. Tanpa disadari kedua pipi Zahra memerah seperti kepiting rebus. Dia sangat malu karena sepanjang koridor sekolah nya banyak sekali yang menatapnya.
"Kenapa nunduk terus?" Tanya Raka yang melihat sedari tadi Zahra hanya menunduk sambil memainkan ujung jilbab nya.
"Eng-enggak kok, gak papa."
"Yaudah gue mau mandi dulu. Lo istirahat aja." Ucap Raka setelah itu berlalu pergi.
Zahra menghela nafas nya. Setelah itu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badan nya yang sangat lengket itu.
Beberapa menit kemudian Zahra sudah keluar dengan memakai rok plisket berwarna putih dan kemeja berwarna pink tak lupa hijab segiempat yang berwarna senada dengan rok nya.
Saat Zahra akan membuka pintu kamarnya, dia dikejutkan dengan Raka yang sudah berdiri didepannya.
Raka juga sudah mengganti seragam sekolah nya dengan baju santai nya.
"Mau kemana?"
"Aku mau ke dapur buat masak. Pasti kamu laper kan?" Tanya Zahra sambil menatap wajah Raka yang sangat tampan itu.
"Gak usah!"
"Hah? Maksudnya?" Tanya Zahra yang tidak mengerti. Pasalnya Raka kalo ngomong itu suka setengah setengah.
Raka menghela nafasnya. Kayaknya dia harus sabar menghadapi sifat istrinya yang kadang kadang lemot.
"Lo gak usah masak hari ini. Badan Lo kan masih sakit. Mendingan sekarang istirahat aja di kamar." Ucap Raka yang lumayan panjang agar Zahra mengerti.
"Aku udah sehat kok, aku udah gak papa. Lagian kalo aku gak masak, terus kamu mau makan apa?" Ucap Zahra ngeyel.
"Makan Lo!" Ucap Raka tanpa sadar.
"Hah? Makan aku? Kamu yang bener aja Raka. Masa makan daging manusia sih? Kamu mau potong aku pake pisau, terus digoreng, habis itu dimakan. Emang enak ya?" Ucap Zahra yang terkesan sangat polos.
"Lo tuh polos banget sih! Pengen gue karungin, terus dijual." Kesal Raka. Zahra semakin takut pada Raka.
"Raka, serem banget sih kamu. Masa mau jual aku. Sekarang kan aku istri kamu." Ucap Zahra ketakutan.
Sungguh Raka benar benar kesal sama istrinya ini. Bisa bisanya dia percaya atas ucapan nya Raka. Padahal kan Raka cuman becanda doang.
Dengan gemas Raka menggendong tubuh Zahra dan membaringkan nya di kasur.
"Udah Lo istirahat aja. Gue udah pesen makanan buat kita berdua. Bentar lagi juga Dateng." Ucap Raka dan Zahra hanya mengangguk.
Raka pun berlalu pergi dari kamar Zahra.
"Ternyata Raka diam-diam perhatian juga ya." Gumam Zahra sambil senyum-senyum sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang sebuah rasa
Teen Fiction"Lo belum jawab pertanyaan gue! Kenapa Lo Nerima perjodohan itu?" Tanya raka dengan nada dingin. "Karena....karena aku gak mau durhaka sama kedua orangtua. Apapun yang mereka inginkan kalo aku mampu pasti aku turutin." Ucap Zahra sambil terus menund...