BAB 10

260 13 0
                                    

Happy reading!
.
.
.

~🌹~

Zahra sudah sampai didepan pintu kamarnya. Dengan perlahan dia mulai membuka pintunya dengan pelan. Dan saat bersamaan juga Raka baru saja selesai mandi. Raka sudah memakai baju nya yaitu kaos hitam pendek dan juga celana training. Apalagi rambut nya yang basah membuat ketampanan Raka bertambah berkali-kali lipat.

Saat Raka mengeringkan rambutnya dengan handuk dia merasa seperti ada yang memperhatikan nya. Saat Raka menengok ternyata Zahra sedang menatap nya tanpa berkedip.

Mata mereka bertemu sesaat hingga Zahra langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Raka hanya bersikap acuh kemudian dia duduk di sofa kamar nya Zahra.

"Lo tidur di kasur, biar gue di sofa aja." Ucap Raka dengan nada dingin.

"Kenapa gak berdua aja di kasur nya?" Tanya zahra. Dia takut berdosa karena tidak tidur seranjang dengan Raka yang sekarang sudah sah menjadi suaminya.

"Lo mau bikin gue khilaf? Lo mau gue sama Lo malam ini bisa melakukan itu?" Tanya raka yang membuat Zahra tidak mengerti sama sekali.

"Maksud kamu apa Raka? Melakukan itu? Melakukan apa? Aku gak ngerti maksud kamu." Jawab Zahra jujur. Raka menatap heran gadis didepannya ini. Masa iya Zahra gak tau?

"Lo gak usah pura pura gak ngerti."

"Iya aku emang gak ngerti sama ucapan kamu." Jawab Zahra yang memang apa adanya.

"Iya malam pertama pasangan pengantin! masa Lo gak tau?" Kesal Raka. Akhirnya setelah lama Zahra berpikir dia pun mengerti maksud dari ucapannya Raka. Dia benar-benar malu, masa hal kayak gitu Raka bahas. Dia juga gak mau malam ini menyerahkan hak suaminya itu. Umur mereka juga baru 17 tahun. Raka itu mikirnya kejauhan.

"Udah, Lo tidur dikasur! Biar gue tidur di sini."

Setelah itu Raka mengambil bantal dan mulai tertidur dengan posisi memunggungi Zahra.

Zahra menatap Raka dengan tatapan kasihan. Pasti rasanya tidak enak tidur di sofa. Tapi apa boleh buat? Ini juga kemauan nya Raka. Akhirnya Zahra pun ikut tertidur dengan masih memakai hijab dan juga cadar nya.

Raka sedari tadi tidak bisa tidur. Dia sudah balik sana, balik sini untuk mencari posisi yang nyaman. Tapi badan Raka malah pada sakit. Raka kan sudah terbiasa tidur dikasur yang empuk dan juga besar. Dia pun akhirnya bangun dan terduduk disofa. Hal yang pertama Raka liat adalah Zahra yang sudah tertidur pulas.

"Tuh cewek gak gerah apa? Tidur kok pake kerudung ditambah cadar lagi. Gue aja yang ngeliat rasanya gak nyaman banget." Gumam Raka. Lalu dia berdiri dan berjalan mendekat pada Zahra.

"Lo kok gak mau lepas hijab sama cadar Lo sih? Apa muka lo jelek? jadi malu gitu kalo gue liat?" Tanya raka pada Zahra yang sedang tertidur pulas itu. Dengan posisi yang berjongkok dia terus memandang Zahra. Raka bertanya pun dengan suara yang sangat pelan.

Raka berdiri kembali dan mulai merebahkan tubuhnya di atas kasur yaitu disamping Zahra. Mau tidak mau Raka harus tidur seranjang dengan Zahra. Kalo disofa bisa bisa dia tidak bisa tidur malam ini.

~🌹~

Zahra terbangun ditengah malam yaitu pukul 03.00 wib dini hari. Zahra merasakan seperti ada yang memeluknya dari belakang. Saat zahra menengok ternyata dan ternyata ada Raka disamping nya. Dengan wajah tenang nya saat tertidur membuat Zahra senyum senyum sendiri sambil menatap makhluk ciptaan Allah yang sangat indah ini.

Zahra bertanya tanya pada dirinya sendiri. Kenapa Raka bisa tidur disampingnya? Seingat zahra, Raka itu semalam tidur di sofa. Apa Raka pindah sendiri? Mungkin semalam dia tidak bisa tidur di sofa. Pikir Zahra.

tentang sebuah rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang