BAB 40

260 14 0
                                    

Happy reading!

.......

Zahra sedang membeli siomay yang kebetulan ada di dekat apartemen nya. Entah kenapa gadis itu ingin makan siomay.

"Hai, Zahra!"

Zahra di kagetkan dengan sosok perempuan cantik yang seumur dengan nya. Perempuan itu adalah Chika.

"Kamu Chika kan?" Tanya Zahra sambil menatap wajah gadis itu yang tidak asing. Maklum lah, Zahra kan mengalami amnesia sementara. Jadi banyak yang ia lupa.

"Iya, Lo ternyata inget ya sama gue."

"Kan kita satu kelas juga. Masa aku gak inget sama temen sekelas aku sendiri." Jawab Zahra sangat ramah.

Chika pun ikut duduk di samping Zahra.

"Lo beneran lupa sama Raka?" Pertanyaan Chika membuat Zahra menatapnya. Kenapa tiba-tiba gadis itu menanyakan hal itu.

"Aku emang gak inget apa-apa tentang Raka. Tapi aku akan berusaha mengingat semuanya. Lagian Raka kan suami aku." Jawab Zahra sambil tersenyum manis.

"Lo masih menganggap Raka sebagai suami?" Tanya Chika sehingga membuat Zahra bingung.

"Maksud kamu apa?" Bukannya menjawab, Zahra malah balik bertanya.

Chika menghela nafasnya pelan. Gadis itu mengeluarkan hp nya dan menunjukkan beberapa foto kemesraan dirinya dengan Raka dulu.

Deg!

Zahra menatap foto-foto itu terkejut. Di foto itu mereka terlihat sangat mesra. Apalagi Raka sampai memeluk tubuh Chika erat.

Tiba-tiba saja kepala nya merasakan sakit yang luar biasa. Chika yang melihat nya pun menjadi was-was. Ia takut kalo Zahra kenapa-kenapa terus dia lagi yang di salahkan.

"Eh, Lo kenapa?"

Zahra terus memegang kepala yang semakin sakit. Tiba-tiba saja bayang-bayang masuk ke pikiran Zahra.

"Gue gak cinta sama Lo, di hati gue cuman ada Chika."

"Lagian pernikahan ini gak akan lama. Jadi Lo jangan berharap lebih sama gue."

"Gue pacaran sama Chika. Dan sampai kapanpun cinta gue cuman untuk dia, bukan buat Lo."

"Lo gak usah ngurusin hidup gue!"

Satu-persatu bayangan Raka muncul di otak nya. Zahra benar-benar melihat dengan jelas bayang-bayang itu. Kepala Zahra sudah mulai tidak sakit seperti tadi. Gadis itu menatap Chika yang masih duduk di samping nya.

"Lo gak papa?"

Zahra hanya terdiam membeku. Ya! Sekarang Zahra ingat semuanya. Mereka menikah bukanlah karena cinta, melainkan karena perjodohan.

"Nih neng siomay nya." Ucap Abang tukang siomay itu sehingga membuat Zahra tersadar dari lamunannya.

Zahra pun menerima nya dan membayar nya. Kebetulan ia membeli siomay nya di bungkus.

tentang sebuah rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang