BAB 08

213 16 3
                                    

Happy reading!
.
.
.

~🌹~

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Sesuai perintah Raka tadi, saat ini Zahra sedang menunggu Raka di parkiran sekolah. Sudah hampir setengah jam Zahra menunggu tapi Raka tidak juga datang. Dan sekolah saat ini sudah mulai sepi.

"Assalamu'alaikum." Ucap seseorang dengan motor ninja nya yang berwarna hitam.

"Wa'alaikumsalam." Zahra menatap bingung orang didepannya karena dia memakai helm. Apa mungkin Raka? Pikir nya. Saat helm itu dibuka ternyata itu adalah Reyhan kakak kelas nya.

"Mau pulang bareng gak? Sekolah udah mau sepi loh." Tawar Reyhan dengan senyum manis yang terpancar diwajah tampan nya.

"Maaf kak, aku lagi nunggu seseorang." Jawab Zahra lembut dengan menundukkan pandangannya.

"Nunggu siapa? Pacar kamu?" Tanya Reyhan dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Eum...aku." ucap Zahra langsung terpotong saat Raka datang dengan motor ninja nya yang berwarna merah.

"Zahra, ayo naik!"

Reyhan mengalihkan matanya ke arah Raka terkejut.

"Raka?" Gumam Reyhan yang masih terkejut.

"Ayo Zahra naik!" Ucap Raka dengan nada dinginnya. Melihat Raka dengan aura dingin nya membuat Zahra takut. Dan dengan cepat menaiki motor gede Raka. Untung saja ditengah mereka ada tas Raka. Jadi mereka bisa menjaga jarak.

"Yaudah kak, saya duluan. Assalamu'alaikum."

Setelah itu motor Raka pergi menjauh.

"Wa'alaikumsalam. Sebenarnya ada hubungan apa diantara Raka dan juga Zahra? Raka kan udah dijodohin. Apa jangan jangan yang dijodohin sama Raka itu.... Zahra?" Gumam Reyhan bertanya tanya.

~🌹~

Raka membawa motornya dengan kecepatan penuh. Sehingga membuat Zahra takut.

"Raka, kamu bisa gak bawa motor nya pelan dikit?" Teriak Zahra takut nya Raka tidak mendengar.

"Gue udah biasa bawa motor kayak gini. Lo pegangan aja sama pinggang gue." Jawab Raka yang memang modus atau gimana?

"Kita bukan mahram Raka. Pelanin aja bawa motornya." Ucap Zahra yang masih kekeh. Akhirnya Raka mengalah. dia membawa motornya dengan pelan. Biasanya Raka tidak akan mengalah soal apapun dengan orang lain. Tapi entah kenapa ketika Zahra yang membujuk nya dia mau mengalah dan menuruti perintah Zahra. Raka juga tidak tau kenapa?

~🌹~

Akhirnya mereka sudah sampai di sebuah butik yang sangat besar. Raka memarkirkan motornya dan setelah itu mereka memasuki butik itu.

"Akhirnya kedua calon pengantin nya Dateng juga." Ucap citra dengan nada sedikit menggoda. Dengan ucapan begini saja membuat kedua pipi Zahra memerah. Untung saja dia memakai cadar, jadi tidak keliatan. Berbeda dengan Raka yang nampak biasa saja.

"Assalamu'alaikum." Ucap Zahra sambil menyalimi tangan citra dan diikuti oleh Raka.

"Wa'alaikumsalam."

tentang sebuah rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang