Happy reading!
.
.
.~🌹~
Sudah pukul 12 malam Raka belum juga pulang. Hingga membuat semuanya khawatir. Apalagi Zahra, dia sedari tadi mondar-mandir tak jelas.
"Ya Allah Raka kok belum pulang juga ya. Padahal ini udah larut malam. Semoga Raka baik-baik aja ya Allah." Gumam zahra yang terus gelisah.
"Udah Zahra, kamu gak usah terlalu cemas kayak gitu. Raka memang sudah biasa pulang larut malam seperti ini. Mungkin saja dia lagi nongkrong sama temen-temennya yang gak jelas itu!" Tegas Aditama sambil terus menelepon putra nya Raka. Tapi hp nya malah tidak aktif. Dan hal itu membuat Aditama kesal.
"Ditelpon juga malah gak aktif!" Tambah Aditama sambil menghela nafas nya.
Sedari tadi citra terus menahan kantuk nya. Tapi kalo dia tidur duluan pun rasanya tidak akan nyenyak. Karena memikirkan raka yang belum pulang juga.
TOK! TOK! TOK!
"Itu pasti Raka. Kalo gitu Zahra bukain pintu nya dulu ya mah, pah."
Saat Zahra akan berjalan membuka kan pintu nya, Aditama malah mencegah nya.
"Zahra tunggu! Biar papah aja yang bukain pintu nya." Ucap Aditama sambil berjalan menuju ke arah pintu.
Sedangkan diluar Raka malah menggerutu tidak jelas.
"Lama banget sih tuh cewek bukain pintu nya."
TOK! TOK!
Raka kembali mengetok pintu nya dengan lebih keras. Dan akhirnya pintu nya terbuka.
"Lo lama banget sih bukain pintu...." Ucap Raka yang langsung terdiam saat melihat orang didepannya.
Raka benar-benar terkejut. Dia pikir Zahra yang membuka pintu nya. Tapi ternyata adalah Aditama. Raka meneguk ludah nya saat melihat papah nya sendiri sedang menatap diri nya tajam.
Wajah datar yang menghiasi wajah Aditama saat ini membuat nyali Raka menciut. Raka seperti melihat seorang psikopat yang akan membunuh dirinya.
"Masuk sekarang! Papah ingin bicara sama kamu."
"Mampus! Udah pasti ini mah, gue bakal dimarahin habis-habisan." Batin Raka sambil mengikuti papah nya masuk ke dalam.
Zahra dan citra cukup terkejut saat melihat Raka pulang dengan penuh luka diwajah nya. Zahra mendekat pada Raka yang berdiri tak jauh dari nya.
"Raka kamu kenapa? Kok wajah kamu babak belur kayak gini? Kamu habis berantem?" Tanya Zahra sambil berusaha memegang wajah Raka. Tapi dengan cepat Raka menepis nya.
"Ck! Bawel banget sih Lo! Gak usah banyak tanya jadi cewek!" Kesal Raka yang membuat Aditama menatap tajam putra nya itu.
"Raka apa-apaan kamu ini? Kenapa berbicara seperti itu sama istri kamu sendiri?" Marah Aditama sedangkan Raka hanya diam.
"Udah gak papa kok pah." Ucap Zahra yang tidak mau Aditama memarahi Raka.
Sedangkan citra hanya diam. Kalo dia angkat bicara bisa-bisa kena marah suaminya.
"Sekarang kamu duduk! Papah ingin bicara serius sama kamu!" Suruh Aditama pada Raka yang sedari tadi berdiri.
"Raka capek pah, mau istirahat. Besok aja bicara nya." Ucap Raka yang hendak menuju kamarnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/321703620-288-k108378.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang sebuah rasa
Teen Fiction"Lo belum jawab pertanyaan gue! Kenapa Lo Nerima perjodohan itu?" Tanya raka dengan nada dingin. "Karena....karena aku gak mau durhaka sama kedua orangtua. Apapun yang mereka inginkan kalo aku mampu pasti aku turutin." Ucap Zahra sambil terus menund...