Happy reading!
.
.
.~🌹~
Setelah beberapa menit kemudian. Akhirnya Raka keluar dari kamar mandi. Zahra yang melihatnya pun dengan cepat menghampiri Raka.
"Raka, a-aku minta maaf karena perkataan aku dengan nada yang tinggi tadi sama kamu. A-aku bener-bener reflek doang tadi itu. Sekali lagi aku minta maaf." Ucap Zahra sambil menunduk.
Entah kenapa hal itu membuat Raka menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan. Hingga akhirnya Raka tersadar.
"Hm."
"Beneran kamu udah maafin aku?"
"Ck! Iya! Mendingan sekarang Lo tidur dikasur. Biar gue disofa." Ucap Raka yang hendak menuju sofa tapi suara Zahra menghentikan nya.
"Biar aku aja yang disofa!"
Raka pun membalikkan badannya dan menatap Zahra yang juga sedang menatapnya.
"Iya, biar aku aja yang disofa. Kamu di kasur, lagian kan ini kamar kamu." Ucap Zahra sambil menunduk.
"Sebenci-benci nya gue sama Lo. Gue gak bakal tega nyuruh Lo tidur disofa, sedangkan gue dengan enak nya tidur dikasur."
Perkataan Raka cukup membuat Zahra terkejut. Gadis itu pun mendongak dan seketika mata nya bertemu dengan mata tajam milik Raka.
"Kenapa gak tega? Sedangkan kamu tega khianatin aku."
Deg.
Ucapan Zahra membuat Raka seketika mematung. Raka dapat melihat kedua mata gadis itu sudah berkaca-kaca.
"Kamu tuh aneh ya! Kamu gak tega ngeliat aku tidur di sofa. SEDANGKAN KAMU TEGA SELINGKUH SAMA CHIKA DI DEPAN MATA AKU SENDIRI!" Ucap Zahra dengan penuh penekanan.
Dan tanpa terasa butiran bening sudah keluar dari kedua mata indah nya.
"Kenapa jadi bahas itu sih?"
Zahra yang mendengar nya pun tersenyum miris.
"Emang kenapa kalo aku bahas itu? Bener kan yang aku bilang?" Tanya Zahra dan Raka hanya diam tanpa berkata apapun.
Gadis itu kemudian menghapus kedua air mata di pipinya lalu menatap Raka.
"Asal kamu tau ya! Rasa sakit saat aku tidur di sofa itu gak ada apa-apanya dibandingkan rasa sakit saat AKU MELIHAT KAMU SAMA CHIKA! ITU LEBIH SAKIT DARI HAL APAPUN!"
Deg.
Lagi dan lagi ucapan Zahra membuat Raka terdiam. Entah kenapa Raka jadi tidak tega untuk terus menyakiti hati Zahra.
"Ya makanya itu! Gue pengen pernikahan ini segera berakhir. Karena gue gak mau terus-terusan nyakitin hati Lo!"
"Emang dengan mengakhiri pernikahan ini kamu gak nyakitin hati aku?" Lirih Zahra yang membuat Raka jadi serba salah.
Raka mengusap wajah nya kasar. Untung saja kedua orang tua Zahra sudah tertidur. Kalo belum, kemungkinan mereka akan mendengar keributan ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/321703620-288-k108378.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang sebuah rasa
Genç Kurgu"Lo belum jawab pertanyaan gue! Kenapa Lo Nerima perjodohan itu?" Tanya raka dengan nada dingin. "Karena....karena aku gak mau durhaka sama kedua orangtua. Apapun yang mereka inginkan kalo aku mampu pasti aku turutin." Ucap Zahra sambil terus menund...