BAB 38

254 13 0
                                    

Happy reading!!!

...........

"Sayang, kamu pulang nya ke apartemen Raka ya. Kalian kan suami-istri." Ucap kirana sambil memegang pundak gadis itu lembut.

Kebetulan kondisi Zahra sudah membaik. Jadi ia sudah di izinkan dokter untuk pulang.

"Aku pulang ke rumah umi sama Abi aja." Jawab Zahra cepat. Gadis itu sedari tadi selalu saja menghindar dari kontak mata dengan Raka.

"Loh kenapa? Kalian kan emang tinggal bareng semenjak menikah. Lagian kasihan suami kamu kalo dia di tinggal sendiri." Ucap kirana sedikit memaksa.

Zahra hanya menunduk dalam. Kedua tangan gadis itu saling bersahutan karena gugup.

"Gak papa umi. Zahra tinggal aja sama kalian. Lagian sebelum raka nikah sama Zahra, raka udah biasa tinggal sendiri di situ." Ucap Raka yang memang benar. Dulu Laki-laki itu memang jarang pulang ke rumahnya dan memilih tinggal di apartemen nya sendiri.

"Maafin anak saya ya Raka. Mungkin dia butuh waktu buat mengingat semuanya." Ucap Abi Zahra berusaha membuat Raka tersenyum.

"Iya Abi, Raka ngerti kok."

"Tapi kalo kamu kangen sama putri saya. Kamu main aja ya ke rumah. Gak usah sungkan-sungkan." Tambah nya sambil memegang pundak Raka.
Raka hanya mengangguk sebagai jawaban.

~🌹~

Raka membuka pintu apartemennya dengan wajah lesu. Laki-laki itu mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru apartemen nya itu.

"Raka, kamu dari mana aja?

"Aku udah siapin sarapan buat kamu. Kita sarapan bareng yuk!"

"Kamu mau aku bikinin sesuatu?"

"Kalo kamu gak mau sarapan, yaudah aku juga gak bakal sarapan."

Bayangan Zahra tiba-tiba saja terngiang-ngiang di kepala Raka. Rasanya sangat berbeda ketika ia memasuki apartemen nya itu yang sekarang terlihat sepi.

Dengan langkah pelan laki-laki itu berjalan menuju sofa dan mendudukkan nya.

"Kamu siapa?"

"Aku gak kenal sama kamu."

"Aku butuh waktu buat percaya."

"Arrrggghhh! Kenapa sih? Kenapa yang gak dia inget cuma gue doang?" Teriak Raka sambil mengacak-acak rambut nya kasar.

Raka terdiam sesaat. Laki-laki itu mengingat sesuatu. Ia langsung membuka hp nya dan menatap tajam gambar plat mobil yang sempat ia foto.

"Gue yakin, ini mobil nya Chika. Gue inget banget sama plat mobil nya. Apa jangan-jangan yang nabrak Zahra itu adalah dia?"

~🌹~

Raka memasuki kelas nya dengan kedua sahabatnya yang selalu ada untuk dia, siapa lagi kalo bukan Davin dan Dion.

Raka menatap gadis yang sekarang sedang duduk di bangku nya sambil membaca buku.

tentang sebuah rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang