Happy reading!
.
.
.~🌹~
Zahra terus berlari dikoridor sekolah dengan perasaan campur aduk. Tujuannya saat ini adalah mencari tempat untuk menangis. Melihat Raka dikantin tadi membuat hati Zahra sangat lah sakit.
Gadis itu sudah sampai di toilet dan langsung mengunci pintunya. Didalam Zahra menangis tersedu-sedu. Gadis itu memegang dadanya yang sesak.
"Ternyata begini rasanya ketika melihat suami kita sendiri bersama perempuan lain. Rasanya sakit banget!" Batin Zahra sambil terus menangis.
Disisi lain Nadia sedari tadi mencemaskan keadaan zahra. Pasalnya sudah hampir setengah jam gadis itu belum kembali dari toilet.
"Ternyata Raka udah punya pacar. Gagal dong gue buat jadi pacar nya Raka." Lirih Mira dengan lesu. Siska yang melihatnya pun hanya menghela nafasnya.
"Padahal nih ya, gue itu udah nunggu banget Raka suka sama gue. Eh tapi nyatanya? Diam-diam udah punya cewek. Mana cantik banget lagi ceweknya. Aaaaa kesel!" Cerocos Mira sambil memakan bakso nya dengan perasaan kesal.
"Lo tuh aneh ya! Cowok di dunia ini bukan cuman ada Raka doang. Kan banyak cowok lain yang lebih baik dari dia." Ucap Siska sambil menatap wajah Mira yang lesu.
"Tapi gue maunya sama Raka. Dan gue cinta dan sayang nya cuman sama raka doang saat ini." Ucap Mira sambil menatap Raka yang sedang suap-suapan mesra dengan Chika.
"Lebay banget sih Lo. Move on dong! Lagian yang Lo suka dari dia apa sih? Heran gue!"
"Kamu naenyak? Biar aku kasih tau ya, aku tuh suka sama Raka itu karena dia ganteng, cool, ketua geng motor, pokoknya sempurna banget dimata gue." Ucap Mira sambil senyum-senyum sendiri.
"Percuma ganteng, kalo bisanya cuman nyakitin hati cewek."lirih Siska dengan pandangan lurus ke depan.
"Eh gue ke toilet dulu ya, mau nyusulin Zahra. Dari tadi dia belum balik-balik loh." Ucap Nadia sambil berdiri.
"Oh iya bener. Coba Lo susulin! Takut nya nanti dia kenapa-kenapa." Khawatir Mira yang baru sadar.
Akhirnya Nadia pun pergi ke toilet. Nadia berjalan dengan sangat terburu-buru. Hingga pas belokan koridor sekolah, dia tak sengaja menabrak seseorang. Kening nya Nadia seperti menabrak dada bidang laki-laki.
"Lo tuh kalo jalan hati-hati dong! Jalan tuh pake mata, bukan pake dengkul." gerutu Nadia sambil mengusap kening nya. Dan Nadia belum melihat siapa yang dia tabrak.
"Kamu nyalahin saya?"
Saat mendengar suara itu, kedua bola mata Nadia terbuka lebar. Dia seperti mengenali suara itu. Dan saat Nadia mendongak, hal yang pertama dia lihat adalah wajah datar dan dinginnya reyhan.
Nadia meneguk ludahnya saat tatapan tajam milik Reyhan bertemu dengan matanya.
"Eh kak rey-reyhan. Anu...aku..." Gugup Nadia sambil menggaruk pelipisnya.
"Mau nyalahin saya?"
"Bukan gitu!" Potong Nadia cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang sebuah rasa
Novela Juvenil"Lo belum jawab pertanyaan gue! Kenapa Lo Nerima perjodohan itu?" Tanya raka dengan nada dingin. "Karena....karena aku gak mau durhaka sama kedua orangtua. Apapun yang mereka inginkan kalo aku mampu pasti aku turutin." Ucap Zahra sambil terus menund...