BAB 14

247 14 0
                                    

Happy reading!
.
.
.

~🌹~

Raka terus berjalan sambil menggendong Zahra ke arah UKS. Dan disepanjang koridor banyak sekali orang yang menatap nya.

"Raka so sweet banget sih!"

"Kayaknya mereka pacaran deh. Sampe segitunya Raka sama cewek itu."

"Ihhh aku juga mau digendong sama Raka. Kira kira aku kapan ya?"

Begitulah suara yang terdengar oleh Raka di sepanjang koridor sekolah.

Sampailah mereka di UKS. Dengan pelan dan hati hati Raka membaringkan tubuh Zahra di tempat tidur yang berada di ruangan UKS tersebut.

"Permisi kak, boleh saya periksa dulu." Ucap salah satu perempuan petugas PMR itu. Raka hanya mengangguk.

Raka terus menatap intens Zahra yang masih di periksa.

"Dia cuman kelelahan saja. Dan kayaknya tadi pagi dia sarapan sedikit. Dan maag nya kambuh lagi. Jadi saya sarankan untuk selalu sarapan." Ucap nya yang hanya di angguki oleh Raka. Setelah itu petugas PMR itu berlalu pergi.

Raka berisiniatif untuk pergi ke kantin membeli makanan dan minuman buat istri nya itu.

Beberapa menit kemudian Raka sudah kembali membawa dua roti dan botol air putih. Raka rasa cukup lah segini buat Zahra. Karena Raka tau kalo Zahra tidak terlalu banyak kalo makan.

Raka melihat Zahra masih saja tertidur. Raka pun duduk kembali di samping zahra. Dia menatap intens wajah Zahra yang masih memakai cadar nya. Tangan Raka tanpa sadar menyentuh kening Zahra. Dan kemudian beralih ke alis, mata, dan tak terasa Raka malah memainkan kedua alis Zahra.

Hingga kedua bola mata indah gadis itu terbuka hingga membuat Raka kaget bukan main.

Deg.

Tatapan mata mereka bertemu. Tangan Raka masih setia memegang alis Zahra. Mereka terpaku satu sama lain. Zahra juga tak kalah terkejut karena saat dia membuka mata nya. Hal yang pertama dia liat adalah wajah Raka yang sangat dekat dengan wajah nya.

Raka dengan cepat memalingkan wajah nya. Begitu juga dengan Zahra. Hingga suasana kini menjadi canggung. Baik Raka maupun Zahra sama sama diam.

"Kok aku bisa ada disini?" Tanya Zahra berusaha mencairkan suasana.

"Tadi Lo pingsan di toilet." Jawab Raka singkat, padat dan jelas.

"Kok bisa?" Tanya Zahra bingung.

"Ya mana gue tau!" Jawab Raka ngegas hingga membuat Zahra sedikit terkejut.

"Biasa aja kali jawab nya. Kayak singa yang baru bangun tidur aja." Gumam Zahra yang masih bisa didengar oleh Raka.

"Ngomong apa Lo?"

"Hah? Eng-enggak aku enggak ngomong apa apa." Jawab Zahra gugup. Padahal menurut Zahra tadi dia bergumam dengan suara yang sangat kecil. Tapi kok Raka bisa mendengar nya? Pikir Zahra.

Raka kemudian mengambil makanan dan minuman yang tadi dia beli.

"Nih makan!" Tawar Raka.

tentang sebuah rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang