Happy reading!
.
.
.~🌹~
Zahra dan Nadia pun sudah sampai didepan mushola. Zahra masuk ke mushola sedangkan Nadia menunggu di teras depan mushola tersebut.
Disisi lain Reyhan pun ingin melaksanakan sholat Sunnah Dhuha. Karena itu kebiasaan dirinya, jika tertinggal dia akan gelisah sama seperti Zahra.
Reyhan pun kebetulan melihat Zahra dan Nadia. Dia melihat Zahra masuk ke mushola tersebut. Dia menduga pasti Zahra akan melaksanakan sholat Sunnah Dhuha juga. Hal itu membuat Reyhan semakin kagum akan akhlak nya Zahra. Tanpa sadar sudut bibirnya terangkat dan menampilkan senyuman yang menghiasi wajah tampan nya. Nadia yang melihat Reyhan senyum senyum sendiri pun akhirnya memilih mendekat pada kakak kelas nya itu.
"Assalamu'alaikum, kak Reyhan." Panggil Nadia tapi Reyhan malah tetap senyum senyum sendiri, mungkin tidak dengar. Pasti orang berpikir kalo Reyhan itu gila.
Ganteng ganteng kok otak nya miring:)
Canda ganteng wkwkwk
"Assalamu'alaikum, Kak Reyhan." Panggil Nadia lebih keras. Reyhan pun langsung tersadar. Dan mengalihkan pandangan nya ke arah gadis cantik didepannya ini.
"Eh, wa'alaikumsalam. Kamu bikin saya kaget aja." Ucap Reyhan menatap datar Nadia. Sedangkan gadis itu hanya cengengesan gak jelas.
"Maaf kak, kalo saya bikin kaget kak reyhan. Habisnya saya liatin kak Reyhan senyum senyum sendiri dari tadi. Makanya saya samperin. Nanti yang ada orang orang pikir kak reyhan itu..." Ucap Nadia ragu dengan kalimat terakhir.
"Itu apa?" Tanya nya dingin.
Nadia pun menjawab dengan bahasa isyarat. Dia mengangkat telunjuk nya dan nengarahkan nya ke kening sambil memiringkan telunjuk nya tersebut. Seolah olah berkata GILA atau OTAKNYA MIRING.
"Gak mungkin ada yang ngatain saya gila." Jawab Reyhan dingin. Dia benar benar tersinggung atas ucapan adik kelas nya itu. Baru kali ini ada yang mengatakan Reyhan seperti orang gila. Sungguh memalukan!
Reyhan pun pergi meninggalkan Nadia seorang diri. Seperti biasa dengan gaya cool nya. Yaitu memasukkan tangan nya ke saku celana.
"Gue ngomong sama kak Reyhan kok bawaannya dingin banget ya. Kerasa banget gitu hawa dinginnya. Mana mukanya datar banget lagi kayak tembok." Gumam Nadia tanpa menyadari ternyata Reyhan balik lagi dan mendengar gumaman Nadia.
"Muka saya kayak apa?" Tanyanya dingin.
"Kayak tembok!" Ucap Nadia tanpa sadar. Lalu mengalihkan pandangannya dan...
Deg.
Ada Reyhan didepannya. Dan jangan lupakan mata tajam dan wajah dinginnya itu.
"Eh kak reyhan hehehe." Jawab nadia kikuk sambil menggaruk keningnya yang tidak gatal.
"Kenapa kak? Kok balik lagi?" Tanya Nadia berusaha setenang mungkin. Nadia benar benar takut kalo kakak kelasnya itu akan marah padanya.
"Muka saya kayak apa tadi?" Tanya Reyhan dengan nada yang begitu dingin.
"Hah? Maksudnya?" Tanya Nadia pura pura tidak mengerti.
![](https://img.wattpad.com/cover/321703620-288-k108378.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang sebuah rasa
Fiksi Remaja"Lo belum jawab pertanyaan gue! Kenapa Lo Nerima perjodohan itu?" Tanya raka dengan nada dingin. "Karena....karena aku gak mau durhaka sama kedua orangtua. Apapun yang mereka inginkan kalo aku mampu pasti aku turutin." Ucap Zahra sambil terus menund...