BAB 11

264 14 4
                                    

Happy reading!
.
.
.

~🌹~

Raka pergi menuju markas nya. Memang tadi Dion menelponnya karena markas mereka di serang oleh sebuah geng motor.

Raka membawa motornya dengan kecepatan penuh. Dan saat Raka sampai ternyata semua orang sedang berkelahi satu sama lain.

Prok! Prok!

"Akhirnya sang ketua geng nya datang" teriak seseorang yang bernama Rangga.

Rangga biantara sang ketua geng motor kobra. Yaitu sebuah geng motor musuh bebuyutan Raka dari SMP. Geng Raka dan dia memang beda. Jadi bedanya geng kobra itu suka bikin masalah, suka ngajak tawuran bahkan dulu anggota geng nya Raka sampai ada yang meninggal. Itu semua ulah geng kobra.

Raka awalnya tidak ingin memperpanjang masalah itu. Tapi salah satu geng kobra ada yang meninggal. Dan Rangga kira geng nya Raka lah yang membunuh satu anggotanya. Padahal jelas-jelas tidak, anak geng kobra ada yang meninggal itu karena salah dia sendiri. Pas tawuran malah terdorong ke tengah jalan sehingga dia tertabrak mobil sampai meninggal.

Jadi itu semua bukan kesalahan murni dari geng nya Raka dong? Tapi geng kobra malah menaruh dendam yang tinggi. Dan sampai akhirnya mereka dipertemukan kembali pada hari ini.

"Mau Lo apa?" Tanya Raka dingin. Sedangkan Rangga malah tersenyum kecut dan menepuk pundak Raka.

"Santai dulu bro."

Dengan cepat Raka menepis tangan Rangga kasar dari pundak nya.

"Lo gak bisa ya, enggak ganggu geng gue? Lo gak usah bikin rusuh lagi!" Ucap Raka menatap tajam Rangga.

"GAK BISA! Lo lupa? Hah? Lo sama anggota geng Lo itu yang udah bikin anggota gue meninggal. Dan gue akan membalas kan perbuatan Lo semua." Ucap Rangga dengan penuh amarah.

Raka mendekat pada Rangga. Dengan berusaha menahan amarah nya Raka mulai bicara dengan nada yang tidak terlalu tinggi.

"Lo juga lupa ya? Anggota geng gue juga ada yang meninggal. Dan itu semua adalah perbuatan geng kobra. Lagian anggota Lo yang meninggal itu bukan sepenuhnya kesalahan geng AODRA. Tapi dia ketabrak mobil!" Ucap Raka dengan apa adanya.

"Banyak omong Lo!"

BUGH!

Tiba tiba Rangga memukul pipi Raka hingga tersungkur ke aspal.

Dion dan Davin langsung membantu Raka berdiri.

"Lo biasa aja dong! Enggak usah mukul Raka tiba tiba!" Ucap Dion yang sudah tersulut emosi. Raka menahan Dion yang hendak menghajar Rangga.

"Gue minta Lo semua pergi dari markas gue! Sebelum gue lapor polisi sekarang." Ucap Raka dengan nada dingin dan juga wajah datarnya.

"Pengecut Lo! Main bawa bawa polisi. Masa ketua geng AODRA kayak gini? Penakut enggak tuh?" Ejek rangga dan semua geng kobra tertawa puas.

"Lo bener bener ya!" Ucap Davin yang sudah tersulut emosi. Dan dengan cepat dia menghajar wajah Rangga habis habisan. Hingga akhirnya terjadilah aksi berkelahi satu sama lain.

tentang sebuah rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang