Happy reading!
.
.
.~🌹~
Disisi lain Nadia punya firasat tidak enak tentang Zahra.
"Zahra kok belum balik balik ya?" Tanya Nadia cemas kepada Mira dan Siska.
"Iya ya, lama banget ke toilet doang." Tambah Siska merasa aneh.
"Eh coba Nadia, Lo susul aja ke toilet. Takut nya Zahra kenapa-kenapa." Suruh Mira yang juga sangat menghawatirkan Zahra.
"Yaudah, gue coba cek ke toilet."
Dengan tergesa-gesa Nadia berjalan ke arah toilet perempuan. Dan saat Nadia memasuki toilet tersebut. gadis Itu terdiam sesaat karena saking terkejutnya melihat Zahra sudah terkurai lemas dilantai.
"ZAHRA!"
"Astaghfirullah Zahra, Lo kenapa? Zahra bangun! Zahra!" Panik nadia sambil menepuk-nepuk pipi nya Zahra.
"Aduh, gue harus minta bantuan ini. Mana toilet sepi banget lagi. Pada kemana sih orang orang?"
Nadia pun akan mencari bantuan keluar saja. Karena ditoilet perempuan gak ada siapa siapa.
"Tungguin sebentar ya Zahra. Aduh ada ada aja deh."
Nadia pun bangkit dan keluar dari toilet perempuan. Dan orang yang pertama Nadia lihat adalah Reyhan sang ketua osia sekaligus kakak kelas nya.
"KAK REYHAN!" Teriak Nadia yang membuat cowok tampan itu kaget.
"Astaghfirullah, kamu? Bisa gak jangan teriak teriak? Kamu pikir saya budeg?" Tanya Reyhan dingin. Sedangkan Nadia hanya cengengesan dan malu.
Niat dia tadi tidak ingin teriak. Tapi karena ini lagi panik, dia gak ngerasa kalo suaranya akan sekeras itu.
"Maaf kak, habis nya saya Panik."
"Panik kenapa?"
"Itu kak, temen saya di toilet pingsan. Makanya saya mau minta tolong sama kak Reyhan buat bawa temen saya ke uks. Bisa kan?" Tanya Nadia ragu.
"Kamu kenapa gak bilang dari tadi? Yaudah ayok!" Ucap Reyhan yang juga langsung panik dan nyelonong masuk ke dalam toilet perempuan.
"Lah? Itu kan gue juga baru bilang. Tau ah!" Gumam nadia kesal.
Saat Reyhan melihat siapa yang pingsan. Tubuhnya langsung terdiam membeku.
"Zahra?"
Reyhan langsung mendekat pada Zahra. Dia menatap sedih gadis yang membuat nya kagum sampai saat ini.
"Yaudah, ayok kak kita bawa ke uks!" Ucap Nadia yang melihat Reyhan melamun terus.
Saat tangan Reyhan ingin menggendong tubuh Zahra tiba tiba terhenti. dia teringat kalo mereka bukan mahram. Dia rasanya tidak berani menyentuh Zahra.
Dia takut kalo Zahra akan marah padanya. Dan salah satu orang yang bisa menyentuh Zahra saat ini adalah Raka, suami nya. Tidak ada jalan lain, Reyhan Harus pergi mencari Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang sebuah rasa
Ficção Adolescente"Lo belum jawab pertanyaan gue! Kenapa Lo Nerima perjodohan itu?" Tanya raka dengan nada dingin. "Karena....karena aku gak mau durhaka sama kedua orangtua. Apapun yang mereka inginkan kalo aku mampu pasti aku turutin." Ucap Zahra sambil terus menund...