Chapter 9

31.7K 2.5K 32
                                    

Haloo assalamualaikum bestie
Ini chapter yang paling ditunggu loh🤩
Semoga suka yaa

Happy reading 🌻
.
.

Zizah merasa tak enak jika Afiza tidak ikut menemui keluarga ndalem, segera ia menyusul putri semata wayang nya itu ke kamarnya.
Sela beberapa menit, Zizah turun diikuti oleh Afiza yang berjalan menunduk dibelakangnya, Afiza nampak begitu cantik dengan gamis hitam dan hijab warna mocca yang ia kenakan.
Hal itu membuat Gus Aidan yang menatap Afiza sekilas langsung menundukkan pandangannya.

'MasyaAllah'. Gumam Gus Aidan pelan.

"Baiklah karena semuanya sudah berkumpul, saya ingin menyampaikan tujuan kami kemari ada maksud tertentu, dan selanjutnya biarkan anak saya yang mengatakannya". Ucap abah Rofiq.

"Bismillahirrahmanirrahim. Saya Muhammad Aidan Ghazanfar, datang kemari berniat untuk mengkhitbah putri om dan tante". Ucap Gus Aidan seraya mengulum senyum manisnya.

Jujur saja Afiza kini sedang menahan tremor nya, ia tidak menyangka bahwa yang dikatakan Gus Aidan waktu itu tidak becanda.

"Maaf kyai, apa Gus Aidan yakin dengan memilih Afiza?". Tanya Andre dengan hati-hati.

"Njenengan ini keluarga alim, sedangkan kami juga bukan dari kalangan Kyai, Gus ataupun Ning". Sambung Zizah.

"Tidak usah seperti itu pak!". Ujar abah Rofiq.

"Benar, semuanya sama di mata Allah". Tutur ummi Fatimah.

"MasyaAllah... Saya sangat setuju". Ucap Andre dengan senyum merekah.

"Saya juga setuju". Ucap Zizah.

"Tapi semuanya tergantung pada putri kami, bagaimana nak?". Tanya Andre.

"Bismillahirrahmanirrahim, dengan izin Allah dan atas restu mama papa, Afiza bersedia". Afiza menunduk menahan senyumnya.

"Alhamdulillah". Kompak kedua keluarga tersebut.

"Afiza, kamu minta mahar berapa?". Tanya Gus Aidan.

"Yang tidak memberatkan Gus Aidan, dan tidak merendahkan Afiza".

"Baik Afiza".

"Jadi kapan kita langsungkan pernikahannya?". Tanya abah Rofiq.

"Bagaimana jika minggu depan? lebih cepat lebih baik". Ucap ummi Fatimah memberi saran.

"Kami ngikut njenengan saja". Ucap Andre dan diangguki oleh Zizah.

"Afwan ummi, Afiza kan masih sekolah, apa tidak menunggu sampai lulus saja?".

"Gapapa ya nak, kan sebentar lagi Afiza lulus, kalau Afiza mau, pernikahan ini bisa dirahasiakan dulu sementara, nanti saat acara kelulusan, baru pernikahan kalian di publish". Ucap abah Rofiq.

"Gimana nduk, setuju?".

"Iya, Afiza setuju". Afiza mengangguk lucu dengan wajah polosnya, Gus Aidan yang melihat itupun merasa gemas.

**

Satu minggu kemudian, hari ini akad akan dilaksanakan. Afiza memakai gaun putih dengan pashmina syar'i putih, riasan natural yang menempel diwajahnya, dengan hiasan mahkota di kepala, membuat penampilan Afiza begitu cantik nan elegan.
Begitu juga dengan Gus Aidan yang memakai jubah putih, tak lupa dengan jas panjangnya juga, ditambah sorban dikepala dan di bahunya, membuat siapapun yang melihatnya akan kagum dengan penampilannya.

Uhibbuka Fillah Gus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang