Chapter 17

22.4K 1.2K 1
                                    

Saat ini Afiza tengah menikmati camilan favoritnya sembari menonton acara televisi, ia benar-benar merasa sangat bosan jika Gus Aidan sedang mengajar di pondok dan dirinya tidak ikut.

"Kok jadi ngantuk ya". Ucapnya bermonolog seraya menguap.

Kringg.. Kringg..

Ponsel Afiza berbunyi, segera ia mencari dimana ia letakkan ponselnya tersebut.
"Wah telpon dari mama. Assalamualaikum mamaa!". Teriak Afiza kegirangan melalui telepon.

"Waalaikumussalam nak, gimana kabarmu sama nak Aidan?".

"Alhamdulillah baik, mama sama papa gimana kabarnya?".

"Alhamdulillah kita juga baik kok".

"Mama... Afiza kangen banget tau, kok mama lama banget gak telpon Afiza sih?". Afiza mendengus kesal, sedangkan Zizah diseberang sana hanya terkekeh pelan.

"Justru mama yang harus nanya gitu Afiza, mama yang nungguin kamu ngasih kabar sampai greget sendiri, akhirnya mama aja yang nelpon kamu duluan".

"Oh hehe ya maaf ma".

"Oh iya, suami mu mana?".

"Mas Aidan lagi ngajar di pondok ma, ada perlu kah sama suami Afiza?".

"Enggak, mama cuma nanya aja. Barangkali kalian gak sibuk main kesini ya, mama udah kangen banget nih!".

"Iya ma, kebetulan Afiza juga pengen banget kesitu, nanti deh Afiza ngomong sama mas Aidan dulu, sibuk atau enggaknya. Nanti Afiza kabarin lagi". Ucap Afiza antusias.

"Yaudah nanti mama sama papa tunggu kabar dari kamu ya?".

"Oke mama, Afiza tutup dulu ya. Assalamualaikum".

"Waalaikumussalam".


**


Beberapa jam setelah bel madrasah berbunyi, Gus Aidan keluar dari ndalem hendak mengajar santri kelas 12 baru. Dengan mengenakan jubah panjangnya yang berwarna silver, dengan peci hitam polos dan tak lupa sorban yang ia kenakan di bahu.

"Assalamualaikum Gus Aidan, afwan njenengan mau ke madrasah ya?". Tanya kang Faiz yang baru datang dari asrama putra.

"Waalaikumussalam na'am kang, memangnya kenapa?".

"Gapapa sih Gus hehe, nanti kalau Gus Aidan sudah selesai mengajar saya mau curhat sama Gus, kalau tidak sibuk. Boleh?".

"Boleh kang, yasudah saya ke madrasah dulu assalamualaikum".

"Nggeh Gus monggo, waalaikumussalam".

Kang Faiz memulai aktifitasnya seperti membersihkan halaman ndalem, membakar sampah, dan lain-lain. Namun saat kang Faiz ingin membakar sampah di samping lapangan pondok, Naura berjalan menghampiri kang Faiz.

"Kang Faiz, Gus Aidan lagi di ma'had ya? kok ada mobilnya?".

"Na'am mbak, tadi Gus Aidan lagi ngajar di madrasah".

"Oh gitu... Afiza disini juga? eh maksud saya Ning Afiza".

"Enggak deh mbak, kayaknya Gus Aidan kesini sendiri".

"Yasudah syukron kang".

Naura kembali meninggalkan kang Faiz, akan tetapi Naura tidak langsung kembali ke asrama, melainkan ke teras masjid seperti apa yang dilakukan Afiza biasanya.
'Kesempatan nih si culun gak ngikut Gus Aidan'. Naura tersenyum miring.

Uhibbuka Fillah Gus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang