Pukul 02:25 Gus Aidan terbangun untuk melaksanakan sholat tahajjud, segera Gus Aidan membangunkan Afiza.
"Afiza... Bangun yuk tahajjud". Gus Aidan menepuk pipi istrinya itu pelan, Afiza mengerjap menetralkan cahaya yang masuk ke dalam netranya.
Saat mata Afiza terbuka sempurna "Aaaaa!!". Afiza berteriak melihat keberadaan Gus Aidan yang tepat berada disampingnya.
"Ssstt, jangan teriak Afiza, nanti mama sama papa dengar". Ucap Gus Aidan seraya menutup mulut Afiza dengan jari telunjuknya.
"Ih Gus kok di kamar Afiza sih?".
"Loh kamu lupa? saya kan suami mu, sudah halal". Gus Aidan terkekeh pelan.
"Oh iya hehe". Afiza menyengir memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"Udah sana wudhu gantian, setelah itu kita tahajjud".
"Siap bos". Afiza berpose hormat, Gus Aidan mengacak rambut Afiza pelan.
Waktu tepat menunjukkan pukul 03:10, Gus Aidan dan Afiza juga telah selesai melaksanakan sholat tahajjud. Jujur saja mata Afiza kini masih merah karena menahan rasa kantuknya.
"Kamu masih ngantuk sayang?". Tanya Gus Aidan.
Apa katanya, sayang? Gus Aidan memanggil Afiza dengan panggilan sayang? blushh wajah Afiza memerah seperti kepiting rebus.
"Kok merah gitu sih mukanya, kamu sakit?". Gus Aidan menempelkan punggung tangannya ke dahi Afiza.
"Ih ini Afiza salting tau Gus!".
"Hahaha yasudah, kamu kalau masih ngantuk tidur lagi saja, nanti saya bangunin sholat shubuh".
"Gus nggak tidur lagi?".
"Tidak, saya mau mengaji sebentar".
Afiza mengangguk, mendengar lantunan ayat Al-Quran yang sangat merdu dari suaminya itu membuat Afiza mengantuk dan tertidur pulas.Tak lama kemudian adzan shubuh berkumandang, Gus Aidan juga Afiza melaksanakan sholat shubuh, tak lupa juga mengaji bersama hingga pukul 06:10.
"Gus, Afiza mau bantuin mama masak dulu ya?".
"Sayang, mau sampai kapan kamu panggil saya Gus? kamu kan istri saya".
"Memangnya Gus mau dipanggil apa?".
"Panggil sayang dong". Gus Aidan menggoda Afiza dengan menaik turunkan alisnya.
"Gak, Afiza panggil mas aja!". Ucap Afiza seraya menyembunyikan wajahnya yang tengah memerah.
"Mas sayang ya?".
"Apasih Gus, eh m-mas, ish tau ah". Afiza langsung ngacir keluar kamar.
Pasalnya jika Afiza terus meladeni Gus Aidan, yang ada jantung Afiza tidak karuan. Kenapa suaminya itu sering menggodanya?."Gemes banget istriku". Gus Aidan menggelengkan kepala melihat kelakuan istrinya itu.
**
"Mama... Ayo Afiza bantu masak".
"Afiza, mending kamu siap-siap gih abis itu sarapan, mama udah masak nasi goreng nih".
Afiza memerosotkan bahunya. "Mama kok nggak manggil Afiza sih?".
"Mama sengaja gak panggil kamu, pasti kamu masih capek kan?".
"Nah lagian sekarang kan kamu harus ikut suami mu nak". Ucap Andre yang baru saja turun.
"Harus sekarang ya ma? pa?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Uhibbuka Fillah Gus [END]
Teen FictionAfiza Nur Zahra, seorang santri yang sangat mengagumi Gus nya, Muhammad Aidan Ghazanfar. Putra dari seorang kyai besar pemilik pondok pesantren Al-Hamid. Gus muda yang paham agama dan cuek terhadap lawan jenis. Namun, seiring berjalannya waktu pera...