Chapter 45

39.2K 1.1K 37
                                    

Haii Assalamualaikum🐣
Author come back nih, maaf yaa nunggu lama
Part ending ini agak panjang, harus baca sampai selesai, okay??

Happy reading 🌻
.
.

"Mas sakit!"

"Iya sayang, kamu harus yakin, kamu pasti bisa, oke?"

"Maaf, yang boleh menemani pasien hanya suaminya saja." Ucap seorang suster disana.

"Iya sus, saya suaminya."

"Baik pak, silahkan masuk!"

Gus Aidan segera memasuki ruang bersalin untuk menemani Afiza, Gus Aidan senantiasa menggenggam tangan Afiza dan mengusap-usap kepala Afiza, seraya melafadzkan dzikir, agar proses persalinan istrinya itu lancar.





**





Setelah beberapa menit lamanya, kini terdengar suara tangisan bayi dari arah ruangan Afiza, hal itu membuat abah Rofiq dan ummi Fatimah, juga Andre dan Zizah bernapas lega, senyuman dengan penuh haru terukir di wajah mereka.

"Alhamdulillah, anaknya laki-laki." Ucap seorang dokter dengan mengulum senyum manisnya.

"Alhamdulillah." Seru Gus Aidan dan Afiza bersamaan.

"Baik, kami izin untuk membersihkan bayinya dulu ya pak." Ucap dokter tersebut yang langsung mendapat anggukan oleh Gus Aidan.

"Sayang, anak kita sudah lahir, terima kasih, terima kasih banyak!" Gus Aidan menciumi seluruh wajah Afiza, mereka benar-benar sudah menjadi orang tua.
Lalu pintu ruangan terbuka menampilkan seorang suster yang tengah menggendong buah hatinya, untuk diserahkan pada Gus Aidan.

"Silahkan di adzani dulu pak, setelah itu baru diberi ASI."

Dengan perasaan bahagia, Gus Aidan menggendong putranya itu, air mata kebahagiaan mengalir dari pelupuk matanya. Gus Aidan pun mengadzani putranya dengan sangat merdu. Lalu, ia berikan putranya pada Afiza untuk diberikan ASI.

"Anak kita ganteng ya mas?"

"Iya dong, siapa dulu abinya."

"Mas ih." Afiza terkekeh pelan seraya mencubit perut Gus Aidan.

"Aduh, hahaha suka nyubit ya kamu sekarang hmm?"

"Biarin!"

Setelah dirasa puas Afiza memberikan ASI, saatnya mereka baru memperbolehkan orang tua dan mertuanya masuk ke dalam ruangannya.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam." Jawab Gus Aidan dan Afiza kompak.

"Alhamdulillah cucu kita sudah lahir!" Ucap ummi Fatimah dengan mata berbinar.

"Iya bu nyai, ganteng banget ya?" Sambung Zizah.

Sedangkan Gus Aidan yang masih menggendong putranya itu selalu tersenyum, senyumnya tak pernah luntur dari wajahnya.

"Aidan akan memberinya nama Muhammad Azlan Zaidan Ghazanfar."

Uhibbuka Fillah Gus [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang