Hellaww assalamualaikum🐣
Langsung aja deh dibaca hihiHappy reading🌻
.
."Ummi, Aidan mohon, biarkan Aidan mencari Afiza." Gus Aidan terus memohon, ummi Fatimah tak bergeming sedikit pun.
"Abah, suruh ummi mengizinkan Aidan!"
Abah Rofiq menarik napas panjangnya dan membuangnya kasar, lalu abah Rofiq menoleh dan merangkul ummi Fatimah.
"Ummi...""Tapi kan bah, Aidan juga belum benar-benar sembuh dari demamnya!"
"Enggak ummi, InsyaAllah Aidan kuat." Ucap Gus Aidan berusaha meyakinkan.
Ummi Fatimah menoleh ke arah abah Rofiq dan langsung mendapat anggukan."Baiklah ummi izinkan, tapi kamu tidak boleh pergi sendiri, kamu harus berhati-hati."
"Kita berpencar!" Ucap abah Rofiq pada Andre dan Zizah.
**
Niko berjalan mendekat ke arah Afiza dengan ekspresi menyeringai, satu langkah, dua langkah, Afiza semakin menjauhkan diri dari Niko.
Niko mendudukkan dirinya di samping Afiza, dan Afiza terus saja menggeser posisi duduknya, hingga ia lebih memilih untuk beranjak. Namun, Niko berhasil mencekal tangan Afiza."Kak lepasin Afiza, bukan mahram!"
"Makanya Afiza, tinggalkan suami mu dan menikahlah dengan ku."
"Enggak!!"
"Sampai kapanpun Afiza nggak akan ninggalin suami Afiza, nggak akan!" Sambungnya.
Mendengar perkataan Afiza, Niko tersulut emosi, ia semakin marah. Dengan kasar, Niko mencengkeram dan menarik dagu Afiza. Afiza menggeleng keras berusaha melepaskan cengkeraman Niko.
"Kamu harus menurut Afiza! menikahlah denganku, atau kamu akan-" Niko menjeda ucapannya sejenak dan melepaskan cengkeramannya dengan kasar. "Atau kamu akan selesai di sini."
"JAWAB AFIZA!!"
Afiza terus menangis, kini perasaannya takut bukan main. Entah ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan agar bisa melarikan diri.
**
Andre dan Zizah kini satu mobil dalam perjalanan untuk mencari putri semata wayangnya itu, sedari tadi Zizah tidak henti-hentinya menangis, pikirannya hanya tertuju pada Afiza.
"Pa, gimana ini, kenapa Afiza belum ketemu juga, sebenarnya dia ada dimana pa?"
"Iya, sabar ma, mama harus berpikir positif, Afiza pasti ketemu."
"Dari tadi mama juga udah sabar pa, harus sabar yang gimana lagi? mama ini khawatir!"
Andre meraup kasar wajahnya, frustrasi kala mendengar ucapan istrinya itu.
"Astaghfirullah, istighfar ma, papa juga khawatir!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Uhibbuka Fillah Gus [END]
Подростковая литератураAfiza Nur Zahra, seorang santri yang sangat mengagumi Gus nya, Muhammad Aidan Ghazanfar. Putra dari seorang kyai besar pemilik pondok pesantren Al-Hamid. Gus muda yang paham agama dan cuek terhadap lawan jenis. Namun, seiring berjalannya waktu pera...