"Diam itu emas, tapi selalu diam juga bisa menjadi keheningan yang menyakiti."
~FEARFUL~
•••Pintu gerbang SMA Pratama Bakti baru saja ditutup oleh satpam karena bel masuk sudah berbunyi. Seseorang yang mengendarai motor matic berwarna pink baru saja datang dan tak bisa masuk. Wajahnya pucat ketakutan. Siswi itu hanya diam di samping motornya yang di parkir depan gerbang.
"Neng, ngapain disitu?" Pak satpam yang menjaga gerbang menegurnya.
Siswi itu menunduk, "terlambat, Pak."
"Namanya siapa?"
"Allea."
"Neng Allea, ga mau masuk sekolah?" tanya satpam.
"E-emang boleh?" Matanya berbinar penuh harap mendengar pertanyaan sang satpam.
"Enggak!" jawab satpam sambil tertawa lebar ala bapak-bapak.
Pak satpam berhenti tertawa saat melihat Allea hanya diam menatapnya. Ia heran melihat siswi satu ini. Biasanya anak-anak yang terlambat akan memaksa masuk dengan mendorong-dorong pintu sambil memohon-mohon padanya ataupun berusaha menyogoknya agar diizinkan masuk. Bahkan ada yang memilih bolos.
"Karena ini pertama kali Neng Allea terlambat, maka bapak bolehin masuk!" ucap satpam sambil membuka gerbang.
Allea tersenyum lebar dan mengucapkan terima kasih beberapa kali.
Setelah memarkirkan motor, ia segera berlari menuju kelas. Namun, keberuntungan untuk kedua kalinya tidak berpihak padanya. Ia bertemu guru BK yang sedang berjaga.
"Mau kemana kamu?"
"K-kelas, Pak!"
"Kamu terlambat, jadi ga boleh langsung ke kelas. Ikut saya ke lapangan sekarang juga!"
Ketika sampai di lapangan, terdapat seorang siswa yang bernasib sama dengannya. Pemuda dengan postur tubuh tinggi dan proporsional, terus memperhatikan kedatangannya, membuat ia jadi tidak nyaman.
"Berdiri menghadap bendera sampai pergantian pelajaran!" perintah guru BK dengan tegas
Allea ikut mengambil barisan di samping siswa itu dengan jarak semeter. Pemuda itu tersenyum ramah saat mereka bertemu pandang, tapi Allea memilih membuang muka menatap lurus ke depan tanpa memperdulikan sekitar.
"Saya pergi dulu. Awas kalau kalian kabur!"
Kini di lapangan hanya ada mereka berdua karena proses belajar mengajar sedang berlangsung. Siswa itu beberapa kali melirik ke samping. Ingin melarikan diri, tapi kasian melihat gadis itu jika sendirian.
"Dek, daripada diam-diaman kayak gini, mending kita ngobrol sambil kenalan."
Orang yang ditanya bergeming seakan tidak mendengar ucapannya.
"Dek!!" Ia menaikkan suara, tapi tetap tidak direspon.
Terpaksa ia mendekat padanya, lalu telapak tangannya di naik-turunkan di depan wajah gadis itu. Barulah Allea menoleh padanya dengan kening mengerut.
"Kamu anak kelas sepuluh?"
Tubuhnya yang jangkung membuat Allea harus mendongak saat melihatnya. Tatapan mata hazelnya terasa menghangatkan dengan senyuman cerah, membuat siswa itu terlihat menawan. Allea mengalihkan pandang ke arah lain. Ada perasaan aneh yang di rasakan saat bertatapan dengannya. Mungkin karena pertama kalinya gadis itu berduaan dengan laki-laki yang tidak di kenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FEARFUL (Revisi)
Fiksi RemajaAlleana Zanara dengan segala permasalahan sosialnya. Si gadis introvert, pendiam, dan anti sosial. Perpaduan sempurna yang membuatnya tidak bisa bergaul. Beruntungnya ia masih memiliki sahabat. Sebagai orang yang sulit bersosialisasi, kehidupan Alle...