🌷BAB 2🌷

201 11 0
                                    

Hari semakin malam,jam di dinding kamar Aruna menunjukkan 10 malam.Namun belum ada tanda kedatangan sang kakak.

" Ya Allah,ini udah jam 10 malem tapi kakak Ara kok blm pulang " ucap Aruna merasa khawatir.

Sambil menunggu sang kakak datang Aruna melihat-lihat tokoh Oren.

" Pengen deh punya sepatu sneaker putih kayak gini "

" Pengen deh punya sepatu sneaker putih kayak gini "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Tapi kalau minta ke kakak Ara gak enak.masukin dulu aja deh ke keranjang,nanti kalau ada rezeki baru beli "

  Meski sang kakak selalu mengatakan akan berusaha mengabulkan apapun yang di inginkan Aruna.

  terkadang Aruna juga merasa kasihan kepada Nayra yang selalu banting tulang menghidupi mereka berdua.karena sibuk dengan menghidupi keluarga Aruna bahkan tak pernah melihat kakak nya dekat dengan laki-laki, keluarga dan kuliahlah yang menjadi prioritas sang kakak.

  Karena waktu yang semakin malam.membuat rasa kantuk menghampiri Aruna.

🌺🌺🌺
   Karena tadi sore keadaan cafe yang begitu ramai membuat Nayra harus pulang larut.

Nayra yang tengah membereskan sisa bahan masakan di kagetkan dengan suara mba Sera.

" Beresinnya besok aja nay.kasian kamu pasti capek abis dari kampus langsung ke cafe, terus sorenya cafe banyak pelanggan ".

" Iya mba tanggung ini dikit lagi.lagian mending di beresin sekarang mba biar besok kita enak tinggal nyiapin bahan-bahan aja ".

" Ya udah terserah kamu deh. yang penting pulang nya jangan terlalu larut nay, kamukan juga butuh istirahat ".
" Siap mba makasih selalu perhatian ke Nayra ".

" Sama-sama nay,kamu itu udah mba anggap seperti adik sendiri jadi gak perlu sungkan ".

" Mba Sera mau pulang sekarang?"

" Iya nay mba duluan ya,maaf gak bisaa bantu beres - beres soalnya suami mba udah jemput ". Mba Sera memang sudah menikah dan baru  memiliki satu anak berusia satu tahun, oleh karena itu Nayra merasa mba Sera seperti sang kakak( Feli ).

" Iya mba hati-hati, titip salam buat anak mba Sera ".

" Oh ya nay,mba hampir lupa.besok kamu di suruh anterin makanan buat Bu Dokter di rumah sakit yang Deket cafe '".

" Buat Dokter Khadijah ya mba? Udah lama banget beliau gak delivery ke cafe kita ".

" Iya nay benar udah lama beliau gak delivery makan ke kita, intinya besok jangan sampai lupa ya nay ".

" Iya mba Insyaallah ". Karena mba Sera sudah pulang duluan, Nayra melanjutkan bersih-bersih dapur.
 
Selesai membersihkan dapur Nayra bergegas menuju ke tempat parkir karyawan untuk mengambil sepeda motor.

" Alhamdulillah akhirnya selesai juga kerjaan hari ini, untung aku punya motor. walaupun motor second setidaknya membantu aku kalau pulang malam ".

Karena akan sulit mencari kendaraan umum ketika sudah larut.

  Setelah 30 menit berkendara,kini Nayra sudah sampai di rumah dengan selamat.

" Assalamu'alaikum " ucap Nayra membuka pintu karena tidak ada jawaban salam, Nayra merasa sang adik sudah tertidur melihat jam yang sudah menunjukan 11 malam.

" Kayaknya Una udah tidur ". Untuk melihat Aruna tidur atau tidak aku mengecek kamarnya.

" Emang udah tidur rupanya ". melihat Aruna tidur masih menggenggam handphone, aku mengambilnya dan menyimpan di atas nakas.

Tapi karena sebuah notifikasi masuk membuat layar handphone Aruna menyala.

" Ya Allah una.kamu suka banget scroll-scroll toko oren ". Ucapku sambil geleng-geleng kepala.ketika melihat keranjang toko oren ada sepatu yang seperti sangat adik nya inginkan, membuat Nayra berinisiatif mengecek out nya.

" Maafin kakak Ara Una.karena gak bisa nemenin Una terus " ucapku memandang sedih Aruna yang tengah tertidur pulas.

  Terkadang aku merasa sedih tidak bisa menemani Aruna setiap hari, tapi meski begitu ketika hari weekend aku selalu meluangkan waktu untuk mengajak Aruna jalan-jalan sekedar mengelilingi kota untuk membeli jajanan atau ke taman untuk duduk sambil bercerita panjang lebar, sesekali meluangkan waktu untuknya agar dia tidak merasa kesepian.

  Lelah,,mungkin itu yang sekarang Nayra rasakan,ingin mengeluh tapi tak mampu dia ungkapkan.

Ingin menyerah tapi tak bisa, karena impian membahagiakan dan memastikan Aruna baik-baik saja belum tercapai.

  Terbesit impian sederhana Nayra " aku butuh pundak seseorang untuk bersandar, mendengar keluh kesahku, mendengar tawa sedihku, Tapi semua hanya angan bagiku. Karena aku punya tuhan untuk bersandar, Allahlah sebaik-baiknya sadaran untuk umatnya ".

  Mimpinya adalah memiliki support sistem,agar kuat menjalani semuanya. Namun karena itu hanya sebuah impian Nayra takkan pernah berharap lebih akan itu.

                                 
                                🌷🌷🌷🌷🌷

THIS Is My Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang