🌷 BAB 4 🌷

165 8 0
                                    


    Setelah kepergian Nayra. Hafiy langsung menemui sang ibu yaitu dokter Khadijah.

Yah Dokter Tampa yang bertabrakan dengan Nayra di pintu ruangan Dokter Khadijah adalah Hafiy putra tunggal dari Dokter Khadijah dan Dokter Abi.

Hafiy memang baru pulang ke tanah air setelah menempuh pendidikan di universitas Oxford Inggris selama 6 tahun mengambil jurusan kedokteran.

Kepulangan Hafiy sekarang juga semata-mata karena permintaan orang tuanya untuk membantu di rumah sakit milik kakeknya yang sekarang di pimpin oleh sang papah.

" Assalamu'alaikum mah " ucap Hafiy seraya mencium punggung tangan ibunya.

" Wa'alaikumussalam, tumben kamu ke ruangan mamah fiy " ucap dokter Khadijah dengan raut wajah kesal, pasalnya Hafiy baru sekarang menemuinya karena jadwal nya yang padat.

" Yah kan Hafiy mau ketemu sama mamah,semenjak Hafiy kerja di rumah sakit ini Hafiy belum pernah nemuin mamah "

" Baru inget kamu sama mamah, sampai-sampai baru bisa jenguk mamah " Hafiy yang menyadari sang ibu marah padanya langsung menggenggam tangan ibunya dan meminta maaf.

" Maafin Hafiy mah. Hafiy memang salah karena terlalu sibuk sampai-sampai gak bisa nemuin mamah. Udah yah jangan ngambek lagi nanti cantiknya hilang loh " ucapku di sertai candaan.

" Kamu kan emang gitu, selalu sibuk mau di sini atau di luar negeri. Apalagi kalau di luar negeri sibuknya dengan pacar kamu sampe lupa sama mamah papah yang di rumah "

" Udah dong mah yang dulu-dulu jangan di bahas lagi, Hafiy tau salah karena terlalu buta sama cinta. Udah ya jangan ngabek lagi nanti makin tua loh " ucapku sambil menahan tawa.

" Apa kamu bilang? Mamah kamu bilang tua. Dasar anak kurang ajar " ucap Dokter Khadijah sambil memukul pundak Hafiy.

" Ampun!! Ampun mah, udah dong jangan di pukulin " ucapku sambil menghindari pukulan sang mamah.

  Mampu melihat senyuman dan candaan Hafiy membuat Dokter Khadijah terharu. Momen seperti ini yang selalu di rindukan ketika berjauhan dengan Hafiy,Namun karena Hafiy ingin mengejar mimpinya ke luar negeri dengan terpaksa Dokter Khadijah mengijinkan nya.

" Gimana pekerjaan kamu di sini lancar ?"

" Alhamdulillah lancar mah,cuman ya gitu kadang ada aja  suster atau pasien ibu-ibu yang genit. Sampai-sampai Hafiy bingung gimana cara ngadepin nya " ucapku sambil memijat pangkal hidung karena terlalu pusing dengan kelakuan mereka.

" Sini " ucap Dokter Khadijah sambil menepuk-nepuk pahanya agar Hafiy tidu di pangkuannya.

  Melihat sang ibu pahanya membuat Hafiy langsung merebahkan kepalanya di atas pangkuan Dokter Khadijah. Nyaman itu yang Hafiy kini rasakan ketika sang ibu mengusap lembut kepalanya hal seperti kadang sangat dia rindukan. Rindu berkumpul dengan orang tua, rindu selalu bermanja-manja pada sang ibu.

" Oh ya mah, tadi Hafiy berpapasan dengan perempuan di pintu masuk. Seperti nya dia bukan pasien soalnya mamah gak mungkin ngajak pasien ke ruangan khusus mamah " ucap Hafiy tiba-tiba teringat dengan perempuan tadi.

" Dia itu perempuan yang waktu itu mamah ceritain loh fiy, yang bantuin mamah kamu inget gak? "

" Iya mah Hafiy ingat, perempuan yang nolongin mamah pas mobil mamah mogok malam-malam karena ada jadwal operasi mendadak "

" Iyah sayang benar. Dan kebetulan waktu itu papah lagi seminar di luar kota untung nya ada perempuan itu, kalau mamah terlambat sedik aja mungkin mamah gak bisa menyelamatkan ibu dan bayi nya "

"Jadi perempuan yang aku temuin tadi adalah yang nolongin mamah, tapi kenapa dia Dateng nemuin mamah? "

" Namanya Nayra sayang, dia sekarang bekerja jadi asisten chef di cafe dekat rumah sakit ini. Makanya mamah suka pesan makanan atau cemilan ke dia karena selain rasanya yang enak sekalian mamah ketemu sama dia,mamah suka sama sifatnya yang baik dan tangguh "

" Kenapa Hem nanyain dia? Kamu suka? "

" Apa sih mah orang Hafiy cuman nanya doang " elak ku dengan raut wajah gugup.

" Mamah gak bisa kamu bohongin fiy, mamah tau segalanya tentang kamu. Kalau kamu suka pun mamah setuju kok tapi kayanya kamu bakal susah buat luluhin hatinya karena dia termasuk orang yang cuek kalo sama laki-laki karena mamah pernah denger cerita nya kalo dia cuman mau fokus kuliah dan membahagikan adek nya  "

" Belum juga mulai mah,udah mematahkan semangat anak nya aja "

" Jadi bener nih kamu suka sama Nayra? Kalu beneran mamah dukung 100% "

" Gak tau mah Hafiy masih bingung tapi ketika ngeliat dia pertama kali rasanya hati Hafiy tentram banget "

" Yakinin hati kamu dulu sayang, mamah takut perasaan kamu cuman sesaat. Mamah gak mau kamu sampai nyakitin Nayra, cukup dengan keras hidup yang menyakitinya "

" Sesayang itukah mamah sama perempuan itu, sampai-sampai mamah gak mau dia di sakiti seperti nya dia bukan perempuan biasa " batin Hafiy

Hafiy kini sudah kembali keruang praktek nya, setelah menemui sang mamah melepas rindu. kini Hafiy tengah merenungi perkataan sang mamah tentang pertemuanya dengan Nayra, merenungkan tentang perasaan apa sebenarnya yang ada pada hatinya? Apakah Hafiy benar-benar jatuh cinta pada pandangan pertama pada Nayra? Ataukah ini hanya rasa yang sesaat.

                                     🌷🌷🌷🌷🌷

Guys...
Jgn lupa mampir di karya terbaru ku 🤗
" DIKARA MELODY "

THIS Is My Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang