🌷 BAB 47🌷

66 2 0
                                    


  Nayra mengerjap-ngerjapkan matanya, kepalanya terasa pening. Dia mencoba melihat ruangan sekelilingnya, dan ternyata dia masih bersama di dalam ruangan hafiy, sang suami.

Ketika melihat kesamping, nayra melihat hafiy tengah duduk dengan raut wajah yang terlihat khawatir. Begitu pun dokter Khadijah.

Hafiy langsung bahagia, ketika melihat kelopak mata nayra terbuka.

" Sayang, syukurlah kamu sudah sadar. Apa yang kamu rasakan sekarang?"

Melihat sang suami ada di sampingnya, dia kembali mengingat kejahatan hafiy yang membuat dirinya kecewa.

" Mah, apa yang terjadi sama nay?" Nayra mengabaikan semua pertanyaan hafiy.

Dia lebih memilih bertanya pada dokter Khadijah, ketimbang suaminya yang berada di  samping nya.

Hafiy menghela napas pasrah, dia tahu nayra pasti masih marah pada dirinya. Itu sebabnya sang istri mengabaikan keberadaan nya.

Dokter Khadijah langsung mendekati nayra dan duduk di samping sang menantu, melihat isyarat sang mamah hafiy langsung berdiri dan sedikit menjauh dari sang istri, membiarkan dokter Khadijah yang berada di samping nayra.

" Tadi kamu pingsan, sayang."

" Tapi semuanya baik-baik saja kok, kamu gak perlu khawatir. Sekarang apa yang kamu rasakan?"

Nayra menggeleng pelan," Tidak ada mah, paling cuman pusing doang."

" Mamah harap kamu jangan banyak pikiran ya, jaga kesehatan kamu. Karena sekarang ada nyawa lain didalam sini," Ucap dokter Khadijah sambil mengelus perut Nayra.

Nayra tidak mengerti dengan apa yang dikatakan dokter Khadijah, dia menatap dokter Khadijah dengan bingung.

" Maksud mamah apa?"

" Kamu hamil, sayang." Ucap dokter Khadijah sambil tersenyum.

Nayra tertegun dengan apa yang di katakan dokter Khadijah, dia bahkan terdiam beberapa saat.

Apakah dirinya sekarang sedang bermimpi panjang?

" Mamah gak bercanda kan?" Dokter Khadijah langsung menggeleng.

Rasa haru dan bahagia menjadi satu, Nayra langsung mengelus perut nya yang masih rata bersamaan dengan air mata haru.

" Sekarang kamu istirahat dulu ya, besok kita periksa kandungan kamu." Ucap dokter khadijah seraya mengelus kepala Nayra.

Sebenarnya dia masih bingung dengan kabar ini, karena sebelum nya dia mendengar fakta yang sangat mengejutkan, tapi dia masih malas untuk bertanya pada sang suami.

" Maaf ya mamah gak bisa nemenin kamu di sini, soalnya mamah ada jadwal bertemu pasien sekarang."

" Iya mah, makasih udah nemenin nay di sini."

" Jangan sungkan, sayang. Mamah harap kamu dan hafiy meluruskan semuanya ya."

" Maafin anak mamah juga udah buat kamu kecewa." Nayra hanya membalas nya dengan tersenyum.

Dokter Khadijah sudah mendengar semua nya dari hafiy. Dia juga tahu jika hafiy sudah tak lagi menaruh obat itu pada kotak obat Nayra.

Ketika dokter Khadijah keluar dari ruangan Nayra, suasana canggu tercipta antara Hafiy dan Nayra.

Hafiy duduk di kursi yang tersedia di samping tempat tidur Nayra. Dia ingin menjelaskan semuanya dan meminta maaf pada dang istri.

Dia tidak sanggup jika sang istri mendiami nya terlalu lama.

THIS Is My Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang