🌷 BAB 49🌷

62 2 0
                                    


   Pagi ini rasa nya amat berbeda, Matahari yang nampak di langit begitu cerah. Tapi, entah kemana hati semua orang nampak gundah gulana.
 
  Di dalam sebuah ruangan ada seorang perempuan yang tengah berjuang untuk melahirkan kedua anaknya ke dunia dengan selamat dan sehat.

Sedangkan di luar ruangan juga terasa begitu menegangkan. Tampak dari wajah mereka mengkhawatirkan perempuan di dalam yang tengah berjuang.

Sebagai sang adik Aruna juga merasa khawatir dengan keadaan sang kakak. Sejak tadi Aruna tidak tenang, terkadang duduk, terkadang berdiri dan berjalan-jalan.

" Sayang,, tenanglah semuanya pasti akan baik-baik saja." Ujar Ghavin, dia pusing melihat sang istri kadang duduk kadang berdiri dan berjalan-jalan.

" Akun takut kak, ntah kenapa perasaan una tidak enak." Ucap Aruna duduk di samping Ghavin.

" Kita doakan saja semoga semuanya berjalan lancar." Ghavin langsung mengusap kepala sang istri, berharap Aruna tidak terlalu khawatir.

Meski di akui dia juga sedikit khawatir, tapi sebisa mungkin dia tidak menujukan nya pada Aruna.

  Di dalam ruangan tempat bersalin,  Hafiy selalu setia menemani Nayra dan terus mengucapkan kata-kata semangat untuk sang istri.

Dokter Khadijah tentu saja ikut andil dalam membantu kelahiran sang cucu yang sangat di nanti nya.

Dengan arahan dokter Khadijah Nayra terus berjuang agar Anak-anak nya lahir dengan selamat.

" Ayo sayang, sedikit lagi." Ujar dokter Khadijah.

  Nayra terus berjuang, hingga akhirnya terdengat suara tangisan sang anak. Nayra berhasil melahirkan anak pertama nya dengan selamat, sedikit lagi perjuangan akan selesai setelah anak ke-dua lahir.

Dokter Khadijah dan Hafiy menangis hari ketika mendengar suara tangisan tersebut. Hafiy langsung mencium kening sang istri.

" Terimakasih sayang, semangat ya kamu pasti bisa melahirkan anak ke-dua kita."

  Senyum Nayra terukir di bibir pucat nya, mendengar kata-kata semangat dari sang suami. Meski badannya sudah terasa lemas dan sanggup, dia harus bertahan sedikit lagi demi anak ke-dua nya.

" Selamat sayang, kamu berhasil melahirkan keduanya." Ujar dokter Khadijah.

Tiba-tiba seorang suster panik melihat keadaan Nayra.

" Dokter Khadijah keadaan pasien melemah!" Dokter Khadijah langsung mengecek ke adaan Nayra.

Dia berusaha agar keadaan Nayra tetap stabil,   suasana tegang begitu terasa di dalam ruangan.

Dokter Khadijah terus berusaha membuat kedaan Nayra tetap stabil, Namun seperti Tuhan berkehendak lain. Meski sudah sekuat tenaga berusaha kondisi Nayra justru makin menurun.

Hafiy terus membisikkan kata-kata semangat untuk sang istri," Sayang, mas mohon bertahan kamu bisa sayang."

" Jangan bikin mas takut ya, kamu belum lihat anak kita loh. Mereka tampan dan cantik, sayang." Ucap Hafiy sambil menitikan air mata.

Suara monitor yang berbunyi meleking, membuat Dokter Khadijah lemas. Tuhan lebih sayang pada Nayra.

" Tidak!! Sayang bangun. Mas mohon bangun ya,"

" Jangan seperti ini, kita udah janji untuk Sama-sama."

  Hafiy terus mengoyang-goyamg tubuh Nayra, berharap semuanya hanya mimpi.

" Bangun Nayra!!! Mas butuh kamu, Anak-anak juga butuh kamu!!"

Semua orang ikut menangis melihat kesedihan Hafiy, Suster yang bersda di ruangan baru pertama kali melihat dokter hafiy sekacau dan sesedih ini.

THIS Is My Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang