🌷BAB 3🌷

173 11 0
                                    

Kumandang adzan subuh membangunkan Nayra dari tidurnya untuk melaksanakan shalat. Dan kini Nayra tengah melangitkan doa dan air mata yang menjadi surat penyampai kepada sang pencipta.
NAYRA percaya jika sang pencipta tidak akan memberikan ujian melebihi batas kemampuan hambanya.

Hari ini Nayra akan ke kampus siang, jadi setidak nya hari ini bisa membereskan rumah dengan sedikit santai.

" Akhirnya semuanya kelar,tanpa di kejar-kejar waktu,tinggal nunggu Una turun ".

Sedangkan di kamar Aruna.Aruna yang tengah bersiap membulat kan mata melihat notifikasi dari toko oren di handphone nya.

Aruna langsung berlari untuk menemui sang kakak sambil berteriak.

" Kakak!!!kakak!!! "

" Astaghfirullah una.apa sih pagi-pagi udah teriak-teriak aja ". Aruna langsung menujukan notifikasi toko oren miliknya dan memperlihatkan pada sang kakak.

" Kakak Ara kan yang cek outin sepatu ini? " Nayra yang melihat hal tersebut hanya tersenyum.

" Ya ampun kirain ada apa kamu teriak-teriak,bikin kakak takut aja tau ". Ucapku sambil mencubit pipi Una.

" Ih..kakak!! Kebiasaan deh ,makasih ya kak buat sepatu nya " ucap Aruna langsung memeluk Nayra.

" Sama-sama una. sepatu itu sebagai permintaan maaf kakak Ara yang gak bisa nemenin Una terus " ucapku sambil memegang tangan Aruna.

" Una ngerti kok kakak. kakak Ara kan bekerja untuk Una,jadi Kakak Ara gak perlu khawatir Una kesepian lagian Una gak pernah kesepian kok.kan Una suka main sama anak nya Tante indah ".

" Makasih kakak selalu berusaha membahagiakan Una, selalu berusaha mewujudkan keinginan Una, semoga kelak kakak mendapatkan laki-laki yang selalu membahagiakan kakak ". Ucap Aruna kembali memeluk sang kakak dengan air mata yg tak bisa di bendung lagi.

🌺🌺🌺🌺

Setelah dari kampus Nayra kini sudah berada di cafe untuk memulai pekerjaan.ketika tengah mempersiapkan bahan makanan untuk pesanan para pelanggan Nayra teringat dengan pesan dari mba Sera agar mengantarkan pesanan ke dokter Khadijah.

" Astaghfirullah,, hampir aja kelupaan sama pesanan dari dokter Khadijah. aku masak dulu aja buat pelanggan deh setelah itu masak buat pesanan dokter Khadijah ".

Kini pesanan untuk dokter Khadijah telah siap dan tinggal mengantarnya.

" Aku izin ke mba Sera dulu deh buat nganterin pesanan ini ". Nayra menghampiri mba Sera yang sedang menata makanan yang sudah jadi untuk para pelanggan.

" Mba aku izin nganterin pesanan dokter Khadijah dulu ya "

" Iya nay, lagian ini udah mau jam istirahat loh. jangan sampai dokter Khadijah nunggu lama "

" Iya mba "

" Tapi mba kadang penasaran kenapa harus kamu yang selalu nganterin pesanannya? Padahal kan di cafe kita juga ada kurirnya ".

" Gak tau juga mba,tapi mungkin karena aku kenal sama beliau jadi lebih nyaman aja kalo aku juga yang nganterin nya ".

" Ya udah buruan gih anterin ".

Karena sudah sering mengatakan pesanan ke dokter Khadijah Nayra tidak perlu bingung menanyakan ruang dokter Khadijah. lagi pula dokter Khadijah pun sudah memberi tahu pada resepsionis rumah sakit jika Nayra datang langsung saja keruangan nya,agar tidak menunggu terlalu lama.

Sesampainya di depan ruangan dokter Khadijah Nayra langsung mengetuk pintu.

" Assalamu'alaikum dokter Khadijah ".

" Wa'alaikumussalam ya masuk ". Jawab dokter Khadijah mempersilahkan masuk.

" Permisi dokter saya bawa pesanan dokter " ucapku menghampiri beliau, setelah meletakkan makan aku langsung melakukan kebiasaanku menyalami beliau.

" Masyaallah nay apa kabar? Lama ya gak ketemu? "

" Alhamdulillah saya baik dokter " ucapku sambil tersenyum.

" Beberapa Minggu kemarin saya sibuk menyambut kedatangan anak saya dan saya juga kebagian shift malam,jadi saya tidak sempat memesan ke cafe kamu ".

" Iya dokter tidak apa-apa,saya sempat khawatir sama dokter karena tidak pernah memesan lagi ke cafe.tapi Alhamdulillah setelah melihat dokter hari ini saya merasa lega ".

" Maaf membuat kamu khawatir nay,tapi tolang ubah panggilan kamu jangan seformal itu ke saya ". Protes Dokter Khadijah.

" Maaf dokter tapi ini rumah sakit jadi saya tidak enak jika seperti itu ".

" Kamu ini nay,dari dulu saya bilangin selalu gak nurut.apa saya harus nikahkan kamu sama anak saya dulu biar kamu gak seformal ini sama saya ". Meski terkejut dengan ucapan terakhir beliau tapi aku berusaha menutupi nya dengan senyuman.

" Kalau begitu saya pamit kembali ke cafe Bu Dokter".

" Iya nay makasih, hati-hati di jalan ya. besok saya pesan seperti biasa "

" Oke Bu dokter siap, assalamualaikum " ucapku sambil menyalimi beliau.

Namun ketika membuka pintu ruangan dokter Khadijah, Nayra di kagetkan karena menabrak seorang laki-laki tampan berjas putih yang sama dengan dokter Khadijah .

   Namun ketika membuka pintu ruangan dokter Khadijah, Nayra di kagetkan karena menabrak seorang laki-laki tampan berjas putih yang sama dengan dokter Khadijah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Maaf saya tidak tahu jika dokter di balik pintu " ucapku merasa bersalah karena sudah menabrak laki-laki tersebut.

" Tidak apa-apa,saya juga minta maaf ".

" Silahkan masuk dokter, Dokter Khadijah ada di dalam.kalau begitu saya permisi dok sekali lagi saya minta maaf assalamualaikum ". Pamitku sambil memberanikan diri melihat dokter tersebut dan tersenyum padanya.

" Iya wa'alaikumussalam "

" Deg... Ada apa ini melihat senyuman dia entah kenapa jantungku berdetak kencang, melihat senyuman nya membuat hatiku tenteram " batin sang Dokter.

" Astaghfirullah kenapa aku jadi memikirkan perempuan tadi "

🌷🌷🌷🌷🌷



THIS Is My Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang