🌷 BAB 44🌷

52 2 2
                                    

  Hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi Ghavin dan Aruna. Setelah menunggu 1 bulan lamanya akhirnya mereka resmi menjadi sepasang suami istri.

Tidak hanya itu, kabar bahagia datang dari Nayra setelah melakukan pengobatan selama kurang lebih 5 bulan di negara China. Nayra sudah dinyatakan sembuh meski tidak sembuh secara total.

Setelah akad nikah selesai Ghavin dan Aruna melanjutkan resepsi di ballroom hotel. Jika pernikahan Hafiy dan Nayra di adakan sederhana, berbeda dengan Ghavin dia mengadakan acara pernikahan yang begitu mewah.

 Jika pernikahan Hafiy dan Nayra di adakan sederhana, berbeda dengan Ghavin dia mengadakan acara pernikahan yang begitu mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  Tidak hanya acara pernikahan yang begitu mewah, tamu undangan yang hadir juga banyak. Bahkan Nayra ikut kagum dengan dekorasi pernikahan sang adik.

" Masyaallah,, bagus banget mas dekorasi pernikahan nya," ucap Nayra sambil tersenyum kagum.

Hafiy melihat sang istri yang berada di samping nya, terlihat jelas raut wajah sang istri begitu mengagumi dekorasi pernikahan ini.

" kamu mau kita mengadakan resepsi pernikahan seperti ini, hmm?" Tanya Hafiy menatap Nayra.

" kita udah menikah lama mas, lagian nay juga hanya kagum bukan berarti aku mau pernikahan seperti ini," ucap Nayra sambil tersenyum kearah Hafiy.

" pernikahan Una memang mewah dan indah, tapi bagi nay pernikahan kita juga nggak kalah indah karena kita melakukan pernikahan secara khidmat."  Hafiy tersenyum mendengar kata-kata sang istri, berkali-kali Hafiy di buat kagum dengan kesederhanaan Nayra.

" Mas Hafiy kenapa menatap nay sambil senyum-senyum gitu?"

" Sepertinya mas sedang jatuh cinta, sayang."  Mata Nayra langsung membulat sempurna ketika mendengar kata-kata Hafiy.

Sebelum Nayra mengucapkan sesuatu, Hafiy mendekatkan bibirnya ke telinga Nayra membesik kan kata-kata yang membuat Nayra malu.

" mas jatuh cinta lagi dan lagi sama kamu, sayang." Nayra langsung menunduk malu.

Tiba saatnya giliran Hafiy dan Nayra yang mengucapkan selamat kepada mempelai pengantin. Ternyata waktu berlalu begitu cepat, Aruna yang dulu adik kecil yang sangat manis dan menggemaskan kini sudah menjadi istri orang.

Potongan kenangan bersama Aruna berputar di otak Nayra layaknya sebuah film. Suka dan duka dia alami bersama sang adik, dulu sepulang sekolah Nayra akan langsung bekerja di cafe sebagai pelayan cafe.

Meski Nayra sibuk sekolah dan bekerja dia tidak lupa menyempatkan waktu untuk bermain bersama Aruna setelah pulang bekerja.

" selamat menempuh hidup baru Vin, aku harap kamu selalu membahagiakan Una. Titip Aruna ya, sayangilah dan cintailah dia dengan tulus," ujar Aruna berdiri di depan Ghavin.

" sekarang tugasku menjalankan amanah Bunda sudah selesai, dan sekarang giliran kamu yang melanjutkan nya. Bahagiakan dan jaga dia ya Vin."  Sekuat tenaga Nayra menahan air matanya agar tidak menetes, Hafiy mengelus lengan sang istri untuk menguatkan.

THIS Is My Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang