🌷 BAB 11 🌷

107 4 0
                                    

     Kini Nayra sudah sampai di depan pintu rumah Mia sahabatnya. Setelah melihat mobil Hafiy pergi, Nayra yang berniat menginap di rumah Mia langsung mengetuk pintu.

Tok..tok..tok..

" Assalamu'alaikum, Mia " Karena sebelum nya, Nayra sudah memberi tahu Mia. Bahwa dirinya akan menginap.

Mia yang menunggu Nayra datang, langsung membuka pintu. Ketika mendengar suara ketukan pintu dan suara Nayra sahabat nya.

" Wa'alaikumussalam, masuk nay " ujar Mia setelah membukakan pintu untuk Nayra.

Nayra mengangguk ringan sambil tersenyum, dan melangkah kan  kakinya untuk masuk ke rumah Mia.

" Maaf ya mi, aku jadi ngerepotin kamu " ucapku tak enak pada Mia.

" Ya ampun Nay, kayak sama siapa aja "

" Lagian aku malah seneng kamu nginep di sini, jadi aku nggak kesepian kalo ada temennya "

" Mamah sama papah aku juga lagi ke luar kota, jadi kalo ada kamu kan enak gak sepi " ujar Mia

" Oke deh, aku gak akan sungkan lagi kalo gitu. Ngomong-ngomong kamu punya Drakor genre melow gak? "

" Kita nonton yuk, mumpung besok kita free. Lagian kalo di rumah juga aku sendirian gak ada temen kalo nonton. jadi mending nontonnya sama kamu aja "

" Ada dong, aku punya rekomendasi Drakor yang benar-benar menguras air mata " ujar Mia

Kini mereka sudah berada di atas karpet bulu yang ada di kamar Mia, dan tidak lupa dengan laptop dan cemilan untuk menemani mereka nonton.

" Oh ya Nay, ngomong-ngomong kamu kesini naik apa? Kok aku gak liat motor kamu di depan? " Tanya Mia. Karena ketika melihat keluar dari jendela kamar nya, Mia tidak mendapati motor Nayra terparkir di halaman rumah nya.

" Oh, tadi aku di antar sama Dokter Hafiy " ucapku jujur.

Mia yang sedang mencari-cari daftar Drakor di laptop nya langsung menghentikan gerakan jemarinya di atas keyboard. Dengan mata yang membola.

" Apa? Kamu di antar sama Dokter Hafiy, anaknya Dokter Khadijah yang kamu tolongin itu? " Ujar Mia sedikit meninggikan suaranya karena terkejut, dan hanya di balas anggukan ringan dari Nayra.

Mia memang mengetahui tentang Dokter Khadijah,karena Nayra yang menceritakan nya.

" Sekarang kamu jujur sama aku, sebenarnya ada hubungan apa kamu sama Dokter Hafiy? " Tanya Mia mengintrogasi Nayra. Aku hanya menggeleng cepat.

" Aku gak ada hubungan apapun sama Dokter Hafiy Mia " ucapku menjelaskan.

Mia menatap mata Nayra, mencari kebohongan di dalam matangnya.

Nayra merasa gugup, melihat  Mia yang menatap nya begitu lekat.

" Aku tahu kamu pasti bohong kan? " Ujar Mia.

Karena merasa terpojok akhirnya aku mengatakan yang sejujurnya kepada Mia.

" Oke, aku bakalan jujur " aku menghela nafas panjang sebelum mengatakan yang sebenarnya pada Mia.

" Kamu tahukan, akhir-akhir ini aku dekat sama dokter Hafiy? " Ucapku dan dibalas anggukan oleh Mia.

" Dan tadi sore, Dokter Hafiy menyatakan perasaan nya " ucapku dengan santai dan dibalas suara histeris dari Mia

" WHAT!!! "

" Jadi kamu udah jadian Sama dokter Hafiy? "

" Kya.. akhirnya kamu Deket juga SMA cowok nay " ujar Mia kegirangan dan langsung memeluk Nayra.

Untung nya teriak Mia tidak begitu kencang, hingga tidak mengganggu orang rumah dan tetangga.

" Mi,, dengerin dulu penjelasan aku " ucapku melepas pelukan Mia.

" Aku nggak jadian sama dokter Hafiy "

" Kenapa Nay?, Padahal aku yakin dokter Hafiy itu orangnya baik " ujar Mia dengan heran atas jawaban dari sahabatnya ini.

" Dokter Hafiy memang sangat baik mi , tapi aku gak bisa jelasin Alasan aku nolak dia " ucapku sendu.

" Karena dokter Hafiy pantas dapat yang lebih baik dan sehat dari aku " batin Nayra.

Melihat raut wajah sahabat nya berubah menjadi sendu, Mia tidak lagi menayangkan perihal dokter Hafiy.

" Ya udah, mending kita nonton aja yuk ? " Ujar Mia, mengalihkan topik pembicaraan.

Ketika drama Korea di mulai, mereka larut dalam cerita yang di suguhkan.

Sampai-sampai Nayra larut dalam kesedihan cerita tersebut, sebenarnya alur ceritanya tidak begitu menyedihkan.

Tapi entah kenapa Nayra menangis hingga sesegukan .

Dan kini Nayra telah tertidur pulas, setelah menangis begitu lama. Mia melihat sendu sahabat nya yang berbeda di samping nya.

" Sebenarnya apa yang kamu sembunyikan nay? Apa yang membuat kamu sangat sedih? "

Mia hafal, jika Nayra meminta menonton Drakor yang bergenre melow. Itu artinya dia sedang tidak baik-baik saja.

Jika Nayra sedih atau tidak baik-baik saja, dia akan memilih menonton Drakor yang melow atau mendengarkan musik melow.

Agar dia bisa menumpahkan semua kesedihannya, dan jika dia ditanya kenapa menangis?.

Dia akan menjadikan alasan menonton Drakor atau mendengarkan musik melow, sebagai alasannya.

Nayra selalu seperti itu, dia tidak mau terlihat rapuh dihadapan orang-orang. Dia akan berusaha tegar dan jika dia tidak kuat dia akan melakukan hal tersebut.

🌺🌺🌺🌺🌺

Sedangkan di tempat lain, tepatnya di kediaman keluarga Dokter Khadijah.

Hafiy yang baru pulang dengan raut wajah tak bersemangat, langsung masuk ke kamar dan langsung menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang king size nya.

" Sesulit ini kah ? Mendapatkan kamu. Nay ? " Ucap Hafiy sambil menatap langit-langit kamar tidur nya.

" Ya Allah, aku mencintai dia dengan tulus. Tolong jika dia memang jodohku dekatkanlah dan luluhkanlah hatinya, tapi jika dia bukan jodohku buanglah perasaan ini jauh-jauh " ucap Hafiy disertai Air mata yang jatuh tanpa izin.

Karena merasa lelah dengan hari ini, Hafiy langsung terlelap tanpa mengganti pakaiannya.

Sedangkan di ruang tengah kedua orang tua Hafiy merasa bingung dengan anak semata wayangnya.
Yang datang dengan baju berantakan dan raut wajah yang sulit di artikan.

" Pah, anak kita kenapa begitu ? " Ujar Dokter Khadijah, melihat sang anak yang sudah menaiki anak tangga tanpa menyapa Mereka.

" Papah nggak tau mah, tapi dari papah lihat seperti Hafiy lagi sedih dan ada masalah " ujar Dokter Abi.

" Apa ini ada sangkutannya sama Nayra ya pah ? " Ujar Dokter Khadijah menembak.

" Soalnya tadi siang Hafiy mengantarkan Nayra pulang. Pah, " ujar Dokter Khadijah menatap sang suami.

" Papah nggak tau mah? Besok kita tanyakan saja ke Hafiy nya langsung " Dokter Khadijah mengangguk ringan mendengar ucapan sang suami.

Dokter Khadijah sedikit Khawatir dengan keadaan Hafiy, pasalnya baru pertama kali ini melihat Hafiy begitu galau dan tak bersemangat.



THIS Is My Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang