〖3〗

3.4K 128 6
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅

🍓.TANGIS DALAM DIAM

"Queen -

"Dia kenapa? Jangan-jangan kerasukan?

"NERISSA -

"hah -

Nerissa menatap ling-lung pada sekitarnya. Bagaimana tidak, suara itu begitu keras. Membuatnya tersentak kaget, dan otomatis membuyarkan segala lamunannya

"Ya ampun, queen. Lo punya hutang berapa M sih? Sampe ngelamun sejauh itu -

Nerissa menatap datar pada variz. Seenaknya berbicara tanpa saring-menyaring kata

"Lo lupa, gue punya banyak perusahan yang sukses, Aamiin. inget bro, gue gak semiskin itu." ucap nerissa, seraya menyombongkan diri

Sebenarnya usaha miliknya baru berkembang, karna itu dia meng-aamiin kan ucapannya sendiri. Bukankah ucapan adalah Do'a...

"Eleh-eleh, ai si geulis. Ente lupa, kalo buka usaha juga perlu modal? Siapa tau kan, lo ngutang sana sini." ujar variz tanpa beban

"Enak aja, gue gak perlu ngutang. Kan ada kalian." jawabnya dengan kekehan diakhir kata

Mereka semua terkekeh pelan, bahkan seseorang yang baru saja datang. Ikut terkekeh tak kala mendengar ucapan adik kecilnya itu

"Kalo udah tenang nanti, langsung cerita yaa. Kita semua siap mendengarkan."

Suara lembut itu mengalun, membuat nerissa menoleh pada sosok pria yang berada di depan mobilnya

Razendra. Pria itu sudah ada disana ternyata

Nerissa mengangguk pelan, diam dengan menatap wajah mereka semua yang menampilkan senyuman tulus

"Sekeras apapun gue nutupin lukanya, kalian tetep bisa tau. Maaf ya, belum bisa cerita." ucapnya dengan lirih

Nerissa fikir, dengan mengalihkan kesedihannya pada candaan. Akan membuat mereka lupa, dan tidak akan menyadari, jika dirinya tengah dilanda perasaan sedih

Nyatanya, mereka hanya ikut tertawa. Dengan kesabaran hati, dan kesetiaan untuk menunggu. Menunggu dirinya bercerita, tanpa adanya paksaan

Nerissa kembali tersenyum cerah. "Ayo pulang, gue udah laper nih. Abang Zen, pimpin jalan yaaa -


Satu jam perjalanan kini sudah dilewati, para lelaki dewasa itu tengah memandangi gadis remaja yang melambaikan tangannya tingi tinggi tanda berpisah. mereka hanya diam menatap dengan senyuman. hingga tubuh sang gadis menghilang di balik pagar menjuntai.

Setelah nerissa pergi anggota inti AVENDER dan juga razendra sudah berkumpul di markas besar, mereka diam dengan memasang wajah yang teramat datar

"Kita gak bisa diem aja." ucap razendra, dengan tatapan lurus

"Betul, kita harus cari tau semua detail tentang nerissa." ucap Zaky tanpa melepas alih pandangannya, dari komputer yang menampilkan banyak data membingungkan

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang