〖42〗

757 35 14
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅┅

🍓.KEKOSONGAN

Hari hari berjalan dengan kegiatan sama.setelah kejadian itu daren beserta varen dan Adit selalu saja mengikuti atau mencari perhatian,agar bisa selalu berada di dekat nerissa.hari itu,daren membawa nerissa pulang ke rumahnya dan merawatnya di sana.mengubgat kejadian lalu dimana ia melihat nerissa ketakutan di rumah sakit,membuat dirinya yakin jika ada trauma dibaliknya.

Semua terasa membosankan dan monoton bagi nerissa.dari pagi ia memasuki sekolah,disambut oleh teman temannya,berbincang pelan hingga kehadiran tiga pria pebasket itu yang mencoba dekat dengan nerissa-

Itu sangat menyebalkan.jarang nerissa melihat aksi pembullyan di sana.walaupun selalu saja ada kasus yang terdengar.tapi tak sampai pada pandangannya.soal para pembully riana dahulu!

Nerissa hanya sering berpapasan tanpa ada kata atau sapaan.mereka hanya mendelik dan memberi tatapan dendam pada nerissa.tapi yaa,dirinya hanya acuh dan melewati mereka tanpa peduli jika sumpah serapah dan umpatan terucap dari bibir merah yang terpoles lipstik milik mereka

"Mau lanjut belajar?"

Lontaran tanya dengan suara lembut itu mengalihkan lamunan nerissa.ia menoleh ke belakang,mendapati fajar yang mendekat dengan dua cangkir teh ditangannya.beberapa hari ini.nerissa sering sekali pergi menemui fajar untuk sekedar belajar,agama.

"Kamu pinter loh,tiga hari aja kamu udah banyak menghapal dan udah tau semua hurufnya!" ujar fajar dengan senyuman

Melihat nerissa yang hanya diam membuat fajar kembali menarik nafas panjang.begitulah hari hari yang fajar lihat pada nerissa.sore hari gadis itu akan datang dan belajar tentang bacaan al-quran,lalu menghapal,memahami bacaan dengan membaca setiap terjemahannya.atau sekedar merenung akan arti dari bacaannya.

Bahkan,belakangan ini.fajar sering kali melihat nerissa duduk termenung dengan tatapan sendu,seolah kehilangan hidupnya

"Kamu kenapa?" tanya fajar lembut

"Tatap mata kakak,kalau sedang bicara.nera." ujar fajar dengan tegas

Nerissa menggeleng lemah dengan kedua mata uang sudah berkaca kaca.kepalanya masih tertunduk dalam dengan jemari yang bergerak gelisah

"Kenapa?" tanya fajar pelan

"Kalau nera cerita,sambil natap mata kaka.nera gak akan bisa.nanti malah nangis,dan mulutnya kekunci lagi." ucap nerissa bergetar

Hangat...satu hal yang nerissa rasakan saat fajar memeluk tubuhnya dan mengusap punggunya dengan lembut.

"Sekarang cerita,kaka dengarin!" ujarnya lembut

"Nera kangen papa mama.nera mau di peluk.tapi rasanya mustahil.kak,papa mau jodohin aku,tapi calonnya punya perempuan lain.nera mau tolak,tapi rasanya susah-

Isak tangis mulai terdengar saat nerissa mengucap setiap kata yang terasa begitu sulit terlontarkan

"Nera cape,gak tau kenapa.nera harusnya bersyukur kan? Hidup berkecukupan,fisik sempurna,punya temen,punya orang tua,tapi kenapa rasanya sakit? Ak-

Nerissa tak sanggup mengucapkan kata kata lagi saat fajar benar benar memeluknya.sementara fajar sendiri menahan rasa sesak mendengar penuturan nerissa.seorang gadis,yang dianggapnya sebagai adik.

"gak ada yang sempurna di dunia ini."ujar fajar dengan lembut

Masih membiarkan nerissa menangis dalam prlukannya.fajar tersenyum dan mengusap punggung nerissa secara halus

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang