〖11〗

2.3K 86 3
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅┅
Menyesal setelah kepergiannya, namun kembali mengulang saat mendapat kesempatan. Itulah manusia, bodoh!

🍓.BERTAHAN

"Mama!"

Seorang wanita muda dengan tampilan rapih membalikan tubuhnya, wajahnya cantik dan terlihat muda. meski usianya sudah menginjak kepala tiga

"Mama au peldi?"

"Diam, Jangan panggil sayang dengan sebutan itu."

Wanita itu pergi berlalu begitu saja, meninggalkan seorang gadis kecil yang menatapnya penuh kebingungan. gadis itu berlari dengan kaki kecilnya, menghampiri seorang pria yang baru saja datang dari arah dapur

"Opaaa." panggilnya dengan girang

"Hay sayang." pria tua itu menggendong si gadis tanpa beban dan mengecupi seluruh wajahnya dengan gemas

"Maafin mama kamu yaa, dia baik.hanya saja hatinya terluka oleh kenyataan."

Meski kebingungan gadis itu mengangguk dengan semangat, ia memeluk kekeknya dengan penuh rasa sayang

"Maaf, Maaf, Maaf." lirih khaira yang berada di dalam sebuah mobil yang tengah melaju

Ingatan ingatan lama itu terus berputar di dalam kepala khaira, dengan perasaan kalut, wanita itu tengah pergi menuju rumah sakit dimana putrinya terbaring saat ini

Drrrtttt

Ponsel itu bergetar di dalam tas miliknya. dengan ragu ia mengangkat panggilan tersebut

"I-iya." ucapnya dengan ragu

"Dia pergi."

Khaira membeku. Panggilan itu dari frans, mantan ayah mertuanya. frans juga lah yang memberi kabar jika putrinya mengalami kecelakaan dan sekarang, apa katanya tadi?

"Apa, Apa maksudnya?" tanya khaira gugup

"Dia pergi, Putrimu sudah tiada khaira." ucap frans terdengar lirih

Tut tutt...

Tiba tiba sambungan itu diputuskan secara sepihak oleh frans, khaira masih diam membeku dengan tangan yang bergetar. Air matanya meluruh dengan deras. Hatinya sesak dan ada rasa penyesalan yang begitu besar di sana.

"jangan, Tolong jangan." lirih khaira dengan penuh ketakutan

═══ 🍓🍓🍓 ═══

Cahaya yang amat terang, pemandangan yang indah. Taman bunga yang luas serta harum semerbak dari banyaknya bunga yang bermekaran. Seorang gadis berambut coklat yang tengah terduduk di sebuah ayunan. senyumannya begitu manis, wajahnya memancarkan kehangatan. dress putih selutut miliknya berayun mengikuti arahan angin yang bertiup. Kedua matanya mengedar menatap kagum pada hamparan bunga yang dilihatnya

"Nerissa."

Gadis itu menoleh kebelakang, mencari sumber suara yang memanggilnya. Kedua matanya menelisik pada setiap penjuru, dimana dia? Darimana suara itu? Suara yang lembut memanggil namanya

"Aku di sini."

Wajah itu kembali menatap ke depan, seorang gadis dengan gaun putih panjang, juga rambut hitam legam, dengan panjang yang sedikit melebihi bahunya.

"Siapa kamu?"

"Panggil aku, syasa. Kita akan berbagi tubuh nantinya."

"Maksudnya?" bingung nerissa

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang