〖65〗

594 17 10
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅┅
"Pulang.nerissa gak bisa pulang sendiri."
-
"Tunggu takdir Tuhan aja yaa,karna...sekuat apapun aku berusaha pergi, kalo Tuhan belum izinin.aku gak bisa pergi."


🍓.HANGAT DALAM BEKU

Nerissa berjalan lemah dengan isak tangis yang tak pernah terhenti.hatinya sakit melihat keadaan erzhan,perasaan bersalah begitu menyelimuti dirinya saat ini

Di sepanjang jalanan hanya di isi keheningan,hanya beberapa kendaraan yang terlihat melintas pada malam gelap yang sudah menunjukan pukul 23.55

Langit gelap itu amat sepi tanpa adanya rembulan juga bintangnya,hanya ada kegelapan dan keheningan.seperti nerissa saat ini

"Kenapa Tuhan?" lirih nerissa seraya menatap langit

"Jangan,jangan buat mama menderita lagi-

"Sakit,rasanya sakit liat kakak kaya gitu.sembuhkan dia,jangan buat dia bersedih lagi." pintanya seraya menatap langit

Dalam diamnya yang menatap langit.telinganya mendengar suara deruman motor yang mendekat.tidak banyak,hanya beberapa.

Nerissa menoleh,mendapati seorang Taufan yang menghentikan laju motornya tepat di dekatnya,tatapannya jelas memberikan tanya dengan gurat kekhawatiran

"Maza -

Nerissa semakin terisak tak kala Taufan mendekat padanya dan memegang bahunya berniat bertanya.namun semua terhenti saat lirihan nerissa yang memanggil nama pria itu

"Hey,kenapa?" tanya nya khawatir

Belum sempat nerissa bertanya.beberapa motor terlihat turut berhenti.di sana ada inti Dremivoz lainnya yang turut mendekat pada nerissa

Tatapannya terpaku,melihat seorang liam yang terlihat semakin berbeda.wajahnya semakin tirus dengan pergelangan tangan yang terlihat lebih kecil.nerissa melangkah untuk lebih dekat

"Ian -

"Abis ngejalang lo."

Nerissa menghentikan langkahnya dengan tatapan beku.air matanya mengalir semakin deras dengan dada yang terasa amat sesak

"Bos,jaga omongan lo." ucap taufan

"Gua ngomong berdasarkan fakta,jadi.abis layanin berapa pria lo?" ujarnya tanpa rasa bersalah

Nerissa menatap tidak percaya.nerissa tau jika liam ingin membuat hubungan ini merenggang dan bahkan terpisah tanpa adanya ikatan lagi.tapi,kata kata itu terlalu menyakitkan bagi nerissa

"Liam -

Suara nerissa bergetar menahan isak tangisnya,sementara pria itu masih menatapnya datar,dingin,dan tanpa minat.seakan memang tak pernah ada hubungan diantara mereka,seakan mereka hanyalah orang asing,bahkan musuh yang saling membenci

"Cabut,gak ada gunanya kita diem sama cewe jalang kaya dia." ujarnya dengan sarkas

"Liam,gua gak suka cara bicara lo." ujar alfaro pelan,namun penuh penekanan

"Lo boleh mencoba jauh,tapi jangan buat luka dihatinya." bisik Daniel penuh penekanan

"Cabut." ujar Liam seraya kembali menaiki motornya dan melaju begitu saja

Nerissa menatap semua itu dalam diam dengan air mata yang terbendung.tatapannya melihat ke empat pria yang sepertinya berat untuk meninggalkan dirinya.

Nerissa mengguk kaku mengizinkan mereka untuk meninggalkannya.setelah mereka pergi tubuh nerissa meluruh begitu saja.kedua matanya terpejam penuh rasa sakit

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang