〖83〗

1.2K 27 5
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅┅

🍓. AKHIR

Tubuh nerissa jatuh begitu saja dari ketinggian, peluru itu berhasil menembus perutnya. Dan kini, nerissa hanya tersenyum seraya melihat langit malam bertabur bintang dalam pandangannya

Greppp

Nerissa terpejam, meraskan sebuah pelukan hangat yang mendekap begitu erat.

"Pawo -

Wonu, tepat setelah nerissa jatuh. Ia juga berlari dan menerjunkan dirinya sendiri. Lalu merengkuh tubuh nerissa untuk masuk kedalam pelukannya

Secepat kilat, wonu membalik tubuh keduanya. Membiarkan nerissa berada diatas tubuhnya. Dan menatapnya dengan senyuman tulus yang terpatri

"P- papa wonu." lirih nerissa, sebelum memejamkan matanya

Wonu semakin mempererat pelukan saat nerissa sudah benar benar kehilangan kesadarannya. Air matanya mengalir, bahagia karena merissa memanggilnya papa, juga perasaan sesak. Karena takdir yang akan terjadi saat ini. wonu menutup matanya erat, berusaha untuk ikhlas akan keadaan saat ini. Hingga -

BRAKKK

DEG

Tubuh mereka mematung. Menatap dua manusia yang tergeletak berpelukan dengan darah yang menggenang -

Razendra terduduk lemah, menyadari jika salah satu tubuh yang tergeletak adalah queen kecilnya

"Rissa -

Jevan, manik pria itu mengembun dengan cepat. Menjatuhkan airnya dengan kepedihan hati yang mendalam

Kakinya melangkah untuk lebih dekat, terduduk lemah di samping dua tubuh yang masih perpelukan

"R- rissa

Brugh

Kaivan dan kenzio, keduanya juga mendekat dan terduduk lemah saat sampai di samping tubuh tersebut

Lengan kenzio tergerak untuk menyentuh surai panjang nerisaa

Deg

"Baby queen." lirih kenzio

Mereka yang berada di sana hanya mampu terdiam. Tak memiliki cukup keberanian untuk melepas dekapan kedua tubuh tersebut

NERA

Mereka melihatnya sekarang, untuk pertama kalinya. Tatapan seorang pria yang menyiratkan kekhawatiran layaknya seorang ayah

Arvin berlari dengan air matanya yang mengalir, lalu jatuh terduduk di samping tubuh tersebut

Dengan kedua tangan yang bergetar, ia mencoba untuk membawa tubub nerissa dalam pangkuannya. Begitu perlahan dan penuh kehati hatian, takut menambah rasa sakit putrinya itu

Grepp

Dengan perlahan arvin memeluk tubuh nerissa, lalu membaringkan kepala putrinya pada lipatan kakinya.

"Sayang, nak. Bangun -

Arvin menangis, ia mencoba menahan darah yang terus keluar dari perut nerissa. Hanya dengan kedua telapak tangannya. Nafasnya memburu sementara kedua tangannya bergetar dengan darah yang sudar terlumur

Tap - tap - tap

Ben tiba, dengan langkah lebar dan raut datarnya. Ia mengambil alih tubuh nerissa dengan penuh kehati hatian, lalu membawanya pergi menaiki mobil yang baru saja tiba

"Lajukan dengan kecepatan penuh." perintah ben dengan raut datar

Bagi mereka yang tidak memperhatikan, ben terlihat tak memiliki hati dan kekhawatiran. Namun lain jika dilihat lebih teliti

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang