〖69〗

518 19 11
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅┅

🍓.BERKEMAS

Nerissa menatap layar laptop miliknya dengan perasaan gundah,layar itu menampilkan aktifitas seorang pria yang tengah memainkan senjatanya.membidikan sebuah senapan dengan lihai untuk mengenai targetnya

Beberapa buah patung yang dijadikan sebuah target.dengan kepala yang terlapisi sebuah foto,yang teramat nerissa kenali

"Mama -

Nerissa menatap nanar pada patung yang ditempeli foto khaira.yang sudah mendapat satu tembakan peluru yang tepat mengenai kening di foto tersebut

"Kenapa?" lirih nerissa

Begitu banyak pertanyaan dalam dirinya,begitu banyak rasa takut dan kegundahan yang mulai membuat jemari tangannya bergetar.

"Semua harus kembali membaik." ujar nerissa dengan tatapan lurus

Nerissa mengerikan beberapa nomor yang dihapalnya.lalu mulai menelfon dan berbicara dengan nada serius yang terkesan dingin

"NZ707,barang yang sama dengan jumlah dua kali lipat!" ujar nerissa

Tut

═══ 🍓🍓🍓 ═══

Nerissa melangkahkan kakinya keluar dari sebuah ruangan dengan senyuman yang tercetak tipis,nyaris tidak terlihat.

Ia segera ikut memasuki kerumunan murid yang akan segera melaksanakan upacara di hari senin dengan terik mentari yang mulai menyorot -

"Tontonan akan segera dimulai!"batinnya dengan perasaan malas

Tepat setelah satu jam empatpuluh tujuh menit,kepala sekolah mulai mengambil alih untuk memulai pidato miliknya.pidato yang mengarah akan biaya yang dipungut untuk merenovasi sebuah ruangan di sekolah itu

"Biaya itu akan saya salurkan untuk memperluas ruangan musik -

"Mohon maaf pak,bukannya ruangan musik sudah cukup luas dan besar untuk keseluruhan murid yang ada disekolah ini -

Kalimat tanya itu terlontar dari,aditya.pria itu bertanya dengan wajah khas miliknya.seketika atensi seluruh manusia yang ada di lapangan tersebut teralih

Kebanyakan dari para murid itu menyetujui akan tanya dari aditya yang ternilai sangat masuk akal

"Ekhem,begini -

Suara berat yang mencoba memecah rasa canggunya sendiri tersebut tak terdengar begitu mencolok.

"Saya sudah membicarakan hal ini kepada seluruh orangtua.dan dari rapat tersebut hal ini sudah disetujui.kalian sebagai murid hanya perlu mengisi data.setelahnya kalian akan menerima ruangan yang lebih baik dari saat ini." ujar abas

Abas fernando.si kepala sekolah yang menginjak usia 45 tahun.tak lain dan tidak bukan adalah ayah dari seorang Siska shakeera.marga, marga mereka memang berbeda. Tidak, lebih tepatnya. Siska yang belum siap untuk menerima marga fernando dibelakang namanya.

Jadilah siska hanya memakai nama belakang ibunya, yang terdahulu. fania shakeera.

wajah pria itu terlihat masam menahan gejolak rasa kesalnya,karena pidato yang diharapkan akan berjalan tenang -

Kini justru ricuh dipenuhi oleh asumsi para murid yang tidak menyetujui rencananya tersebut

"Dengan biaya 8 juta untuk satu murid?" nerissa berucap dengan tanya di wajahnya

"Ruangan musik tidak berada dalam keadaan seburuk itu sehingga memerlukan dana sebesar itu dari keseluruhan murid!" timpal vira membuat seisi lapangan berargumen

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang