〖16〗

2K 81 11
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅┅

🍓.GADIS MANIS

PRANGG

Kacau, keadaan ruangan rawa nerissa terlihat begitu kacau. selimut yang tersangkut di jendela, brankar yang berada di tempat yang tidak seharusnya. serta banyak barang-barang yang berceceran di lantai. belum lagi, dengan kaki kecil nerissa yang berlarian untuk menyelamat-kan diri dari seorang suster wanita yang mengejar-nya

"Nerissa jangan lari dong, kakak cape kejar-nya nih!" peringat sangat suster

"Enggak, nerissa gak nyuruh kak Devi berlari yaaa." ujar nerissa dengan wajah  mengejek

Sudah satu minggu lama-nya setelah nerissa bangun dari koma. kini keadaan-nya sudah lebih baik, tangan-nya sudah terbebas dari jeratan infus, juga luka di wajah serta kening-nya yang sudah memudar

"Awss, sakit." ringis nerissa seraya memegangi kepala-nya

Suster wanita yang bernama Devi itu segera mendekat, mencoba melihat keadaan nerissa dengan raut penuh kecemasan

"Kakak bilang apa, jangan lari-larian." ujar devi dengan sedikit kesal

"Kak devi marah?" cicit nerissa pelan

Devi menghela nafas panjang, ia menuntun nerissa untuk duduk di sofa dan duduk di sisi-nya dengan pandangan tak terbaca

"Apa kakak keliatan marah?" tanya ya dengan datar

Nerissa mengangguk kecil, dengan wajah sedikit murung nerissa memainkan jemari-nya dengan perasaan takut

"Apa salah nerissa?" tanya devi seraya membuka bungkus obat

"Tidak mau meminum obat." jawab nerissa pelan

"Tapi, obat itu tidak enak, rasanya pahit." ucap nerissa seraya menunjuk obat yang dipegang devi

Devi menggelengkan kepalanya, ia tidak habis pikir. hampir saja tangan milik-nya mencubit kedua pipi itu karena tak mampu menampung rasa gemas-nya

"Kata siapa obat ini pahit?" ucap devi dengan halis yang terangkat

"Kata nerissa, barusan kan bilang!" jawab nerissa pelan

Devi terdiam. oh, seharusnya ia tidak bertanya lebih tadi. sudah seminggu lebih ia menemani setiap hari nerissa, dan dia sudah kenal betul dengan gadis manis ini

"Oke, sekarang minum obat-nya." ujar Devi seraya mengambil minum di meja belakangnya

"Tidak pahit ko, ha-

Devi terdiam dengan tangan yang memegang sendok berisi obat juga gelas berisi air minum di tangan kiri-nya. ia diam membeku saat tubuh nerissa yang semula duduk manis di hadapan-nya menghilang begitu saja

BRAKK

pintu ruang rawat itu tertutup begitu kuat, bagaimana bisa? Sudah pasti nerissa jawaban-nya. devi kembali menaruh obat serta gelas minum itu.

"Sabar, anak bocah itu." ucap-nya seraya mengusap dada

"NERISSA JANGAN KABURRR." teriak devi menggema

Nerissa dengan langkah-nya berlari menjauhi ruang rawat-nya. Kedua kaki-nya yang berlari ntah kemana, yang pasti, hanya menjauh dari suster wanita yang akan memberinya obat.

DUGH

"Aduh."

Nerissa jatuh terduduk setelah menabrak seseorang. ia meringis ngilu, ia mendongkak menatap siapa yang ia tabrak

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang