〖85〗

2.8K 37 2
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅┅

🍓. AKHIR

Suasana sendu meliputi sebuah pemakaman, yang bertepat pada pemakaman pribadi keluarga altezza

Para manusia di sana menunduk sendu, seraya menatap gundukan tanah yanh telah mengubur seorang gadis

Nerissa Zhara Altezza
Binti
Arvin Altezza

Lahir: 22 juli 2005
Wafat: 08 juli 2022

Arvin terduduk seraya menggenggam gundukan tanah tersebut. Dialah, yang meng- adzankan putrinya. Bahkan dia juga yang telah menuntun nerissa untuk ber- syahadat -

Dirinya yang membantu nerissa berpulang. Arvin menahan air mata yang akan terjatuh, ia segera mengusapnya dengan tisu. Sudah di kata, ia akan berusaha untuk tidak memberikan rasa sakit untuk putrinya lagi

Kini hanya tersisa arvin seorang, sedangkan anisa dan putranya menunggu di mobil. Bagaimana dengan yang lainnya?

Untuk khaira, bervan membawanya pulang karena kondisi fisik khaira yang melemah. Dalam sehari itu, khaira sudah jatuh pingsan sebanyak tiga kali

Pertama saat dirinya melihat wonu yang juga meninggal dunia. Kedua saat jasad nerissa dikebumikan, dan terakhir. Saat dirinya menabur bunga seraya mengingat semua kesalahan.

Khaira tak sanggup menerima semua hal ini dalam waktu bersamaan. Wonu, pria itu meninggal karena pendarahan hebat dikepala. Wonu, dia dimakamkan di makam pribadi keluarga arfandi

"Papa minta maaf, papa janji akan berusaha menjadi lebih baik lagi." ujar arvin seraya menatap sebuah surat digenggamannya

Surat itu, dari nerissa. Yang sudah dititipkan kepada dokter putri. Mengingat hal itu, membuat dirinya kembali pada kesenduan

"Pendonoran -

"Nerissa sudah mendaftarkan diri, untuk menjadi calon pendonor organ tubuh -

"Dan yaa, disini juga sudah terdaftar. Atas nama siapa saja yang akan menerima organ yang didonorkan olehnya -

Arvin memejamkan erat kedua matanya. Ia menoleh saat mendengar sebuah langkah kaki yang mendekat

"Pa, sekarang kita ke rumah sakit. Udah waktunya -

Tanpa menunggu kelanjutan dari ucapan sang putra, arvin beranjak lalu mengagguk samar seraya melangkah pergi keluar dari area pemakaman

═══ 🍓🍓🍓 ═══

Arvin tiba disebuah rumah sakit, baru saja ia akan membuka pintu. Namun, suara gaduh di dalam sana membuatnya urung, dan memilih terdiam sendu seraya mendengarkan segala hal dari dalam sana

BRAKKK

"Gak, gak mungin. GAK MUNGKIN -

"nak,Tenangkan dirimu."

Pria itu menangis dengan isakan pilu, tangannya mencengkram perut bagian hati. Tepat diatas luka yang masih memiliki bekas jahitan

Mengusapnya perlahan dengan tangan yang bergetar.

"Aku mau hati dalam perasaannya, bukan hati yang menetap dalam tubuh ini -

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang