〖5〗

2.6K 111 4
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅┅

🍓.TERTANGKAP

" Kau kira mampu menipuku? My Little girl."

Nerissa diam membeku. Saat suara berat itu memasuki pendengarannya, ia berbalik dengan perlahan dan menatap pria yang berusia sekitar 25 tahunan tersebut dengan gugup

"Penampilan itu cocok untukmu." ujarnya membuat nerissa mendongkak dengan ragu

"Cantik dan manis... " ucapnya membuat nerissa tersenyum "tapi tidak akan terlepas dari hukuman." jatuh sudah harapannya

Nerissa yang semula tersenyum dengan pasrah menerima nasib. dirinya dibawa masuk kedalam mobil. disepanjang perjalanan nerissa hanya menatap kosong pada kedua telapak tangannya yang terasa dingin...

"Abang... Jangan hukum nera yaa." pintanya pelan "nerissa mau pulang aja, nanti oma-opa nyariin." lanjutnya dengan pelan

Pria itu hanya diam menatap nerissa dengan datar,genggamannya semakin kuat pada stir mobil guna menyalurkan amarahnya,tapi seketika ia kembali teringat,jika tujuannya mencari nerissa karena adanya dugaan luka di tubuh gadis manis itu

"Tunjukan tangan mu." ucapnya datar

Hening...

Nerissa hanya diam dengan tatapan kosong yang sama.masih menatap kedua telapak tangannya yang dingin. tak ingin hal buruk terjadi pria itu kini membawa nerissa ke markas pribadi, yang dikhususkan hanya untuk para anggota inti. Entah avander,the dark blood, ataupun geng miliknya sendiri the danger eye's

Setelah sampai di markas tersebut ia membawa nerissa masuk dengan keheningan yang masih menyelimuti.

"Kau berhasil menemukannya Zen... " ucap axel yang duduk dengan menyesap vape dengan tenang

RAZENDRA XANDER ALVIANO, Atau sering di sapa Zen -

Dia adalah ketua dariTHE DANGER EYE'S,
sebuah gengster terbesar yang tersebar di bandung. bahkan koneksinya sudah mulai tersebar keluar kota bahkan menjalin hubungan dengan banyak anggota gengster lainnya

"dia berniat mengelabui ku." ujarnya dengan mendudukan diri di sofa single

"Begitukah? Kurasa dia lupa siapa kau sebenarnya." ujar ardan dengan kekehan

Nerissa hanya mampu terdiam, duduk tanpa mampu mengucap sepatah kata pun.

"Hey girl... kemari lah, dan tunjukan hal yang membuat kami mencarimu." ujar Axel dengan menepuk sofa disebelahnya

"Aku mau pulang, oma-opa pasti nyariin aku." ucap nerissa dengan pelan

Mereka menatap nerissa dingin dengan emosi masing masing yang sedang di redam, tapi semuanya tak berlangsung lama saat suara yang cukup keras terdengar menyakitkan telinga

PRANGG

Suara pecahan itu terdengar begitu jelas di ruangan yang luas tersebut. hal itu berasal dari axel yang melempar gelas wine miliknya hingga hancur berkeping-keping

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang