〖72〗

519 13 0
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅┅

🍓. PERTOLONGAN

"Lo harus mati." ucap Siska seraya bergerak untuk mendorong tubuh nerissa

Tepat selangkah saat Siska akan mendorong tubuhnya, nerissa sudah lebih dulu mengambil satu langkah ke kiri. Sehingga tubuh Siska hanya mendorong angin saja.

Siska terkejut mendapati pergerakan refleks dari nerissa. Tubuhnya yang sudah berada di ujung tebing tak mampu ter seimbangkan. Sehingga tubuhnya oleng dan terjatuh

AAAAAKH

Hap -

Tepat saat Siska terjatuh, nerissa dengan gerakan cepat menahan lengan kiri Siska. Dengan tatapan dingin nerissa melihat wajah seorang Siska yang nampak pucat -

"Gue gak tau soal kehidupan lo, yang gue tau. Bokap lo udah berbuat licik." ujar nerissa tegas

Brugh

Nerissa menatap malas pada Siska yang sudah tersungkur setelah ditarik kembali dari situasi yang berbahaya

Wajah Siska pucat pasi dengan nafas yang memburu, dalam hatinya ia berucap syukur karna mampu selamat dari kecelakaan yang baru saja terjadi

Sementara nerissa berbalik dan mulai melangkah menjauhi Siska yang masih diam dengan rasa terkejutnya

"Tunggu -

Nerissa menghentikan langkahnya saat mendengar teriakan dari Siska. Ia berbalik dan mendapati gadis tersebut yang sudah kembali berdiri dengan wajah sendunya

"Kenapa lo nolongin gue?" tanya Siska lirih

"Padahal gue berniat jahat sama lo." lanjutnya dengan sedih

Nerissa tersenyum tipis. "Gue gak mungkin membiarkan seseorang yang mau membunuh lebih dulu terbunuh." ucap nerissa membuat Siska sedikit mendelik

"Lagian lo gak berniat serius buat bunuh gue, Lo tertekan." ujar nerissa membuat Siska terdiam

"Gu- gue gak mau ngeliat papa marah dan frustasi. Dan berakhir nyakitin mama tanpa disadarinya. Semua harmonis selagi lo gak berusaha bongkar kejahatan papa." ujar Siska dengan pelan

"Dan bikin orang orang yang gak mampu menderita, kelicikan bokap lo udah buat murid beasiswa yang ada kelimpungan cuman soal biaya yang gak masuk akal itu." ujar nerissa dengan tegas dan menggebu

Siska diam membisu, dengan kepala yang menunduk dalam. Semua itu adalah kebenaran dan siska tak mempunyai alasan untuk mengelak lagi.

"Tapi -

"Udah cukup, sekarang lo pergi dan balik ke glamp." ujar nerissa

"Kenapa?" tanya siska bingung

"Gue nyusul, ada beberapa hal yang mau gue lakuin dulu." ujar nerissa rak terbantahkan

Dengan perasaan sendu siska melenggang pergi lebih dulu. Sementara nerissa terdiam dengan tangan yang terkepal. Setelah melihat siska yang telah menghilang dari pengelihatan nya, barulah nerissa meringis kesakitan

Shhh

Nerissa sengaja meminta siska untuk pergi lebih dulu. Tentu agar gadis itu tak melihat dirinya dengan keadaan saat ini, meringis kesakitan.

Nerissa menunduk dalam, menahan rasa sakit dan pusing yang mendera kepalanya. Pandangannya sedikit memburam, namun sebisa mungkin ditahannya saat mendengar langkah kaki yang mendekat

Dilihatnya seorang gadis yang amat nerissa hindari. Bukan karena ia takuti, tapi karena emosi yang memang tersimpan karena tragedi lalu

"Stella?" gumam nerissa penuh tanya

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang