〖30〗

1.1K 41 14
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅┅

🍓.DREMIVOZ

Nerissa mengendarai motornya dengan kecepatan penuh menyusuri jalanan malam itu dengan hujan lebat yang menemani.kepalanya pusing,dadanya sesak.dan hatinya sakit.suara suara juga ingatan asing terus berputar di kepalanya membuatnya frustasi

"JANGAN BAWA NERA PERGI OM."

"nera gak mau pergi,nera mau sama kalian aja."

"NERISSA,GUA JANJI AKAN SELALU ADA BUAT LO!"

"pergi sialan..."

"Kamu hanya beban,yang datang menghancurkan kehidupan saya."

"Tolong,bersikaplah seolah kamu tidak mengenali saya."

AARRGGH

Nerissa berteriak frustasi,di balik helm full face itu wajahnya sudah dipenuhi air mata.dalam bisingnya malam dengan hujan itu nerissa menangis terisak dengan penuh pilu

Lelah,nerissa lelah kala ingatan ingatan itu muncul.rasanya sakit,sakit setiap kali kepalanya memaksa untuk dapat mengenali secara detail siapa saja yang muncul dalam ingatan itu

"saya tidak memiliki pilihan lain,jika saja kamu diam.maka kamu akan selamat."

"Maaf,karna abang terpaksa buat kamu kaya gini."

"Bertahanlah girl,saya yakin kamu kuat."

Nerissa terus terisak dengan penuh frustasi saat banyak suara suara aneh yang terdengar di telinganya.sakit,rasanya amat menyakitkan.pandangan nerissa sayu,menatap lurus jalanan di depannya.hingga kedua matanya terbelalak dan refleks membuat tangannya menekan rem lebih kuat

Citttt

Suara motor yang berdecit karena menekan rem lebih kuat,kecepatan yang semula melaju begitu pesat kini berhenti secara mendadak saat seseorang di depan sana menghadang tanpa rasa takut sedikitpun

Setelah motor itu berhenti nerissa segera turun dan membanting helmnya begitu saja.ia mendekat pada orang tersebut dengan emosi yang meluap.dengan kasar nerissa mencengkram kerah pakaiannya

"MAU MATI HAH?" ujar nerissa dengan bentakan

"KALO MAU MATI JANGAN PERNAH LO LIBATIN GUE,SIALAN." teriak nerissa menggebu

BRUKK

dengan kuat nerissa menyentak tubuh itu membuatnya terdorong dan jatuh begitu saja.hujan masih senantiasa menemani amarahnya sekarang.dengan tatapan tajam juga nafas memburu nerissa berjalan kembali untuk menaiki motornya

Langkah itu terhenti,nerissa berhenti saat tangannya di tahan oleh seseorang di belakang sana.pria itu,yang sebelumnya menghadang jalannya kini menahan nerissa untuk tidak melanjutkan perjalanannya.

"Jangan bawa motor saat perasaan lo lagi kalut." ujarnya dengan suara rendah

Nerissa berbalik,menatap si pemilik suara.sedetik kemudian wajah nerissa berubah menjadi sendu.air matanya mengalir semakin deras dengan isakan yang tak tertahankan,tubuh nerissa jatuh terduduk dengan lemah.

"Iyan...sakit,rasanya sakit." ucap nerissa lemah

Pria itu.Liam,turut membungkukan tubuhnya,membawa nerissa dalam pelukannya tanpa mengucap sepatah katapun.dengan tenang ia mengangkat tubuh nerissa membawanya duduk di jok belakang.nerissa diam tak memberontak,setelah motor melaju ia hanya diam seraya memeluk tubuh liam dari belakang,menyandarkan kepalanya yang terasa pusing pada punggung hangat itu

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang