〖36〗

878 27 10
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅┅

🍓.PESONA

Kedua kelopak dengan bulu mata lentik itu perlahan mengerejap pelan.ringisan terdengar sesaat setelah kesadarannya kembali. Membuat seseorang yang menunggu di sebelahnya tertoleh dan mendekat untuk melihat lebih,kondisi dari nerissa.

Ya,dia nerissa.beruntung gadis itu tidak memiliki luka parah karena insiden lemparan bola basket yang salah sasaran tersebut.beberapa murid yang menjadi korban sudah di tangani,termasuk nerissa.sedangkan teman temannya sudah pulang lebih dulu karena di jemput oleh orang tua mereka...

Nerissa sendiri sekarang berada di salah satu ruangan.di dalam rumah sakit.beruntungnya nerissa,karena sebelum ia pingsan seorang pria yang berasal dari salah satu pemain basket itu sudah lebih dulu menahan tubuh nerissa sebelum limbung dan jatuh ke lantai

"Ini-

Kini nerissa tersadar sepenuhnya.masih ingat dengan dirinya yang takut akan semua hal yang berbau rumah sakit dan kedokteran? Saat ini pandangan itu bergerak dengan gelisah.keringat perlahan jatuh membasahi pelipisnya. Ia kembali ketakutan sekarang

"Pu-pulang." cicit nerissa penuh takut

Seseorang yang berada di sampingnya memandang dengan khawatir. Dengan segera mendekat dan mencoba menenangkan seraya menekan sebuah tombol,ayolah.para dokter di sana sangat lambat. Bahkan mereka masih belum datang setelah 5 menit ia menekan tombol nursecall tersebut.

"Sialan,kenapa masih belum dateng?" umpatnya dengan panik

"Hey,tenang.jangan takut." ucapnya dengan lembut

Nerissa menoleh dan menatap penuh rasa takut.ia mencengkram kerah seragam pria itu dengan tangan bergetar

"Pulang,gu-gue mau pulang,ta-takut." cicit nerissa dengan air mata yang mengalir

Melihat itu sontak membuat sang pria diam.dengan ragu menarik nerissa dalam dekapannya.mencoba membuat nerissa tenang dalam pelukannya.nerisaa diam, ia dapat mendengar cukup jelas suara detak jantung pria itu.usapan kecil dapat dirasakannya pada puncak kepala. Menambah ketenangannya

Perlahan nerissa mendongkak. Masih dalam pelukan itu.nerissa membaca name tag pria tersebut. DAREN YUDANATA. dia adalah ketua tim basket.yaa,salah seorang pria yang sebelumnya nerisaa lihat dengan kagum

"Gu-gue mau pulang." Cicit nerissa sedikit terisak

Daren nampak tersenyum kecil.hingga tak lama seorang dokter dan dua orang suster perempuan datang.setelah 15 menit daren menunggu dengan cemas. Tetapi, bukannya lega. Kini daren kembali di buat bingung saat nerissa seakan menolak untuk diperiksa dan malah menyembunyikan wajahnya dalam pelukan daren.genggamannya juga semakin erat

"Jangan takut,setelah ini kita pulang." ujar daren saat memahami ketakutan nerissa

"Takut dokter,rumah sakit,dan semua." cicit nerissa seraya menggeleng takut

Daren mengusap punggung nerissa pelan.tetapi hal itu masih belum bisa membuat nerissa tenang.ia semakin menggeleng takut saat seorang dokter memegang tangannya untuk mencabut jarum infus tersebut

"ENGGAK,JANGAN PEGANG." teriak nerissa seraya menyentak tangannya dari sang dokter

Jarum infus itu terlepas dengan kasar,membuat darah mengalir tanpa henti.daren sendiri sudah panik dan mencoba menenangkan nerissa.tetapi situasi malah memburuk saat seorang suster berniat menyuntikkan obat penenang.hal itu semakin membuat nerissa takut dan histeris

"PERGI,KALIAN JAHAT.PERGII." teriak nerissa seraya melempar segala barang

BRAKKK

"ZAHRA-

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang