〖8〗

2.2K 86 0
                                    

┅┅┅┅༻HAPPY READING༺┅┅┅┅

🍓.KEBENARAN

Nerissa terduduk di kamarnya dengan tatapan kosong, air matanya mengalir tanpa henti. sementara mulutnya hanya bisa tertutup tanpa minat untuk mengucapkan sepatah katapun

Ia muak akan pertengkaran di bawah sana, ia memilih pergi meninggalkan mereka yang masih sibuk dengan pertengkaran tanpa akhir. Nerissa tahu, dia tahu jika tiada yang menginginkan kehadirannya. Bahkan khaira sendiri menolak keberadaanya

Nerissa dengan tergesa mencari setiap hal tentang arvin dan khaira, hingga ia dibuat membeku saat data di layar komputer itu tidak memperlihatkan hubungan yang seharusnya antara arvin dan khaira. Keduanya justru memiliki hubungan dengan orang yang nerissa tidak kenali. bahkan, mereka sama sama memiliki anak yang usianya lebih tua dari nerissa

"Miris. nyatanya, gue cuman anak yang terlahir tanpa diinginkan. anak haram kah" gumamnya kembali terkekeh

Air matanya mengalir dengan deras, ia akan mulai terdengar begitu pilu dari mulut manisnya. bagaimana sekarang? Kenapa ia harus merasakan fakta yang lucu ini

Nerissa kembali meratapi dirinya sendiri. Ia yang terlahir dari kesalahan, apakah hal yang wajar jika nerissa berpikir apa kesalahannya. Di sini arvin dan khaira yang melakukan kesalahan. Lalu kenapa nerissa yang menerima hukuman? Bahkan nerissa tidak pernah berpikir jika ia terlahir dengan cara yang buruk

Semuanya serasa semakin asing. dengan komunikasi yang mulai jarang terjadi, hingga nerissa menjadi anak yang dingin dan sering mengurung diri, dan juga melakukan kebiasaan buruk untuk meredakan perasaan sakitnya.

"Gue juga manusia, gue sorang anak, dan gue punya hati." lirih nerissa

"Gue mau kasih sayang. Gue bisa ngerasain sakit dan kesepian, tapi semua itu seakan gak pantes gue rasain."ucap nerissa dengan senyuman miris

"Seolah. Gue gak berhak marah, sedih bahkan untuk sekedar bertanya aja serasa mustahil. Gila."

Nerissa terus bergumam dengan air mata yang senantiasa mengalir tanpa henti, setiap isakan coba ditahannya agar tidak menimbulkan suara. dan setiap rasa sakitnya hanya mampu untuk kembali dipendamnya

═══ 🍓🍓🍓 ═══

Nerissa memutuskan untuk kembali ke bandung, wajahnya pucat dengan mata memerah dan sembab. ia hanya membawa ponsel dan tas yang menyimpan barang barang penting miliknya. rumah itu sudah sepi, sepertinya mereka juga sudah pergi

Nerissa terus melewati setiap kamar dengan raut wajah datar. hingga langkahnya terhenti karena mendengar suara yang tak asing mengatakan hal yang mengejutkan

"Yaa, situasi saat ini begitu baik untuk kita mengambil alih harta si tua bodoh itu."

Nerissa membelalakan kedua matanya, ia melihat sosok pria yang memiliki punggung tegap, nerissa mengenalinya,bahkan sangat mengenalinya

"Tentu saja, khaira juga terlihat begitu sibuk dengan aibnya. sedangkan si pria tua bangka itu terlihat semakin tua dan lemah setiap harinya."

"Kita bisa memulai rencana ini bukan, dengan menghancurkan KR grup terlebih dahulu."

Nerissa menatap tidak percaya pada pria di dalam ruangan itu, ia mengambil ponsel dan mulai merekam setiap kata yang diucapkannya dengan banyak sumpah serapah yang terlontar di hatinya

"Setelah itu...tentu saja membunuhnya, mereka tidak berguna. hanya menyusahkanku di setiap harinya."

Nerissa sedikit tersentak, ia mulai menghentikan rekaman itu dan mengatur agar dapat tersimpan dengan baik. ia menatap tajam pria itu, hingga perlahan ia mulai melangkah untuk menjauh. tidak, sepertinya nasib tidak memihak nya

NERISSA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang