✾ Novel Terjemahan Korea ✾ BOOK I
Author(s) :
Sisse
시세
# sebagian terjemahan diedit dengan kata-kata sendiri #
Suamiku melakukan pernikahan di luar kehendaknya, dan dia membenciku.
Aku hanya hidup setiap hari seolah-olah aku sudah mati, menunggu ha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Calvin diam sejenak, lalu menyilangkan tangannya saat dia berbicara.
"Saya bertanya-tanya kenapa Anda tidak bertanya pada saya. Padahal saya baru saja mendengar kalau Anda menanyakan ini dan itu kepada bendahara dan pelayan istana."
"... Aku ingin mendengar pendapatmu terakhir. Lalu setelah dirimu, aku akan bertanya pada bibiku."
"... Kalau boleh jujur."
Calvin berhenti bicara untuk beberapa saat, lalu dia menutup matanya dan menghela nafas. Sekali lagi, ada konflik emosi di mata yang menghadap Theodore.
"Theodore, caramu memperlakukannya sangat bisa dimengerti. Mengingat kau adalah seorang Valentino."
"......"
Nada suara Calvin berubah menjadi nyaman. Alih-alih berbicara sebagai ajudan seorang duke, dia sekarang berbicara sebagai teman masa kecilnya. Keduanya sering berbicara seperti ini, seperti ketika mereka masih berteman.
"Tapi, mengingat Lily Everett sebagai individu, kau keterlaluan. Tapi kurasa tidak seburuk itu juga. Bagaimanapun dia masih seorang wanita dari Kediaman Everett. Kau tidak punya pilihan selain menjaga jarak darinya."
"...Namanya Lily Valentino. Karena dia sekarang menikah denganku."
Saat Theodore mengatakan itu, Calvin balas menatapnya dengan ekspresi tidak percaya. Sebelum melanjutkan berbicara, dia menggelengkan kepalanya dan tertawa.
"Aku juga tidak tahu segalanya tentang hubunganmu. Tapi aku tahu kau banyak berjuang, secara internal, karena dia."
"... Secara internal?"
"Yap. Semua yang kau katakan kepadaku tidak jelas, jadi sulit bagiku untuk mengetahui apa ini dan itu."
Calvin menggelengkan kepalanya sekali lagi, mengeluarkan sepotong permen dari sakunya dan memasukkannya ke dalam mulutnya.
Melipat bungkus permen dengan halus dan mengembalikannya ke sakunya, dia mengeluarkan sepotong lagi dan menyerahkannya kepada Theodore, yang secara tidak sengaja menerima permen itu tetapi tidak langsung memakannya. Dia meletakkannya di atas meja.
"Jadi, yah... kupikir akan lebih baik menunggu sampai ingatanmu kembali. Lily Ever—bukan, maksudku Duchess. Jangan terburu-buru mendekatinya. Kau mungkin akan menyesalinya nanti."
"Yang terpenting sekarang, aku hanya ingin mendengar apa yang kau ketahui. Aku akan membuat keputusan sendiri setelahnya."
"......"
Calvin menghela napas dalam-dalam sebelum dia mulai berbicara tak lama setelah itu. Semuanya tampak rumit dalam banyak hal.
"Pertama kali kau bertemu dengannya adalah di perkebunan Everett Duchy dua tahun lalu. Pada waktu itu..."
