第 29-2 章

1.3K 125 0
                                    

"Lily

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lily."

Mengabaikan putra mahkota, Theodore menoleh padaku ketika dia memanggil namaku. Sepertinya dia menafsirkan kekhawatiranku dengan caranya.

Benar saja, dia menggenggam tanganku dan berbicara.

"Karena ada ksatria yang mengawalmu, tidak akan ada masalah, tapi tetaplah berhati-hati. Jangan lepas bros yang baru saja kuberikan padamu."

"Baiklah."

Orang-orang yang melirik ke kami, memperhatikanku dan Theodore, perlahan-lahan mulai terbiasa dengan pemandangan itu.

Theodore dengan lembut melepaskan tanganku dan meninggalkan sisiku. Meski begitu, dia terus melihat ke belakang seolah-olah dia tidak tahan untuk mengalihkan pandangannya dariku.

Tidak tertarik padanya, aku berbalik dan menuju ke tempat di mana Ratu Ellemiel, putri mahkota dan Rozenne berada.

Aku tentu yakin dengan ketiga orang itu ada di sisi ku, aku pasti akan aman. Itu karena, mereka memiliki ksatria pendamping paling banyak.

... Tapi tidak seperti sebelumnya, sekarang aku bisa melihat satu orang lagi bersama mereka.

Itu tidak lain adalah Adeline.

"......"

Setelah memikirkannya sejenak, aku berubah pikiran dan hendak memalingkan kudaku. Tetapi pada saat itu, Adeline menghentikanku saat dia memanggilku dengan suara cerah.

"Duchess Valentino!"

Karena dia melambaikan tangannya dengan sangat polos untuk memberi isyarat kepadaku, jika aku mengabaikannya dan pergi ke tempat lain, satu-satunya yang terlihat dalam sudut buruk adalah aku.

Jadi aku memutuskan untuk membalikkan kudaku ke samping dan ke sana dengan mendesah, tapi aku segera menempelkan senyum di bibirku kemudian.

Saat aku tiba di samping Adeline, dia tersenyum dan berbicara kepadaku dengan hangat seolah-olah kami sudah dekat.

"Lily, menurut Anda siapa yang akan menang hari ini? Saya bertaruh pada Theo."

Di masa lalu, setiap kali Adeline berbicara kepadaku seperti ini dengan ekspresi yang begitu ceria, aku tidak bisa menahan perasaan kesal. Tapi sekarang, aku tidak peduli.

Sebaliknya, melihat Adeline secara konsisten bertindak seperti ini membuatku kasihan padanya.

Aku menjawabnya dengan senyum ramah.

"Tentu saja. Saya juga mendukung 'suami saya' untuk menang."

"......"

Senyum Adeline sempat goyah sesaat, tapi melebar lagi. Aku tidak tahu apa-apa lagi tentang dia, tapi dia benar-benar sempurna setiap kali mengatur ekspresi wajahnya.

Dia akan menjawab kembali, tetapi suara satu orang yang tidak bijaksana mengintervensi.

"Tentu saja Duchess Valentino akan mendukung suaminya. Pertanyaan jelas macam apa itu, Nona Adeline?"

Apa yang dia katakan membawa lingkungan kami ke suhu beku. Namun, Rozenne, orang yang berbicara, menoleh ke arah putri mahkota dan melanjutkan obrolan mereka seolah-olah dia tidak peduli sama sekali.

Sambil memanfaatkan kegunaan dari orang yang tidak bijaksana yang tidak bisa membaca suasana hati, aku mengarahkan kudaku untuk berlari pelan.

Saat aku bergabung dengan sekelompok bangsawan wanita dan nona, dengan ksatria mengawal kami di kedua sisi, kami segera tiba di pintu masuk Hutan Ashridge.

Hutan dipenuhi dengan dedaunan hijau yang indah dan keheningan menggantung di udara.

Dari waktu ke waktu, kami hanya bisa mendengar gemerisik dedaunan saat angin sepoi-sepoi lewat, suara serangga yang bersembunyi di rerumputan, dan kicauan burung kecil.

Secara alami, ada banyak serangga yang keluar di hutan seperti ini saat musim panas. 

Aku mengenakan sarung tangan sutra tipis yang mencapai pergelangan tanganku, lalu menurunkan jaring yang menempel di topiku sampai ke leher.

Aku benci serangga. Tidak, sebenarnya, aku benci musim panas itu sendiri. Dan dibandingkan dengan acara luar ruangan yang diadakan selama musim dingin, aku lebih tidak suka saat harus keluar saat cuaca panas. Dan yang terpenting, aku benar-benar benci begitu banyak serangga yang keluar.

"Tampaknya kau sangat terganggu, Duchess Valentino."

Sambil tersenyum, Ratu Ellemiel berbicara kepadaku sambil mengarahkan kudanya sehingga kami berkuda berdampingan. Aku balas tersenyum dengan sedikit rasa malu.

Aku harus bertindak sesuai di depannya karena dia adalah ratu. Jika aku bisa terlihat seperti bunga liar yang kusut di tengah karangan bunga, itu akan lebih baik.

Aku menganggap Ellemiel sebagai orang yang menakutkan. Dia tidak berbahaya, rentan, dan murah hati tanpa henti kepada orang-orang yang harus dia lindungi. Namun, dia licik, serakah, dan kejam tanpa henti kepada orang-orang yang dia anggap sebagai ancaman.

Tipe orang yang paling tidak disukai Ellemiel adalah seseorang yang biasanya menyukai Adeline. Aku cukup yakin bahwa Ratu Ellemiel sudah sangat menyadari seperti apa sebenarnya Adeline di balik topengnya.

"Ini, coba hirup dulu, semprotkan ke tubuhmu dan lihat apakah efektif. Serangga yang mencoba mendatangimu akan berkurang dengan sendirinya."

"Terima kasih, Yang Mulia."

Aku dengan sopan menerima botol kristal kecil yang diberikan ratu kepadaku.

Saat aku melepas tutupnya dan mengendusnya, ada sedikit aroma pedas di tengah aroma yang sejuk. Tampaknya campuran kayu putih, peppermint, dan kayu manis.

Aku tahu bahwa aroma seperti ini akan mengusir serangga, jadi aku menyemprotkannya secukupnya ke tubuhku.

Bersyukur karen itu, aku tersenyum pada Ratu Ellemiel dan mengembalikan botol itu padanya.

"Ngomong-ngomong, kondisimu sepertinya semakin menurun dari hari ke hari, Duchess. Apa kau baik-baik saja?"

...Aku tidak tahu kenapa ada begitu banyak orang yang tertarik dengan kesehatanku akhir-akhir ini.

Kudaku berlari dengan kecepatan yang tidak tergesa-gesa, yang sama dengan kecepatan kuda ratu.

Orang-orang yang memimpin perburuan sekarang tidak terlihat. Sejauh itulah jarak antara kami.

Aku tidak bisa mendengar apa pun yang tidak biasa di sekitar kami. Namun, saat kami masuk lebih dalam ke dalam hutan, aku bisa merasakan kulitku tertusuk-tusuk, memperburuk firasat buruk yang kurasakan sejak tadi.

'....Aneh. Kenapa aku merasa seperti ini?'




-次-

.

.

Vote Please

.

Thankyou

My Husband Hates Me, But He Lost His Memories (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang