第 35-1 章

1.4K 119 0
                                    

Harusnya lukisan itu memang bukanlah sesuatu yang berbahaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harusnya lukisan itu memang bukanlah sesuatu yang berbahaya. Tapi aku tetap memanggil penyihir untuk memeriksa lukisan itu sekali lagi, dan hasilnya, tentu saja tidak ada yang spesial.

Derrick, penyihir kediaman Valentine, tampak tidak senang karena dia dipanggil untuk memeriksanya dua kali. Baginya, aku seperti tidak percaya pada kemampuannya.

"Aku minta maaf karena membuatmu melakukan hal yang sama dua kali. Terima kasih untuk usahamu."

"... Tidak, bukan seperti itu... Nyonya. Lagi pula, ini adalah pekerjaan saya, jadi tidak apa-apa."

Kesan pertamaku tentang dia adalah, dia terlihat seperti bukan orang yang sangat sosial, jadi terasa aneh melihat dia bertindak sopan.

Dia menundukkan kepalanya kepadaku dan segera pergi seolah-olah dia melarikan diri.

Aku baru saja akan mengembalikan lukisan itu ke tempat penyimpanannya di ruang penyimpanan, tetapi pada saat yang sama, Theodore datang.

Dia memberiku senyum lebar. Namun, begitu dia melihat lukisan itu, dia mengerutkan kening.

"Kau pasti telah melihat pemandangan yang merusak ini. Aku tidak peduli sama sekali, jadi kau dapat menanganinya seperti yang kau inginkan."

Aku berhenti ketika dia berkata, 'pemandangan yang merusak', lalu aku melihat kembali lukisan itu. Itu adalah lukisan cat air biasa dari laut biru.

Aku mengatur pikiranku sejenak, lalu aku bertanya kepada Theodore.

"Boleh aku tahu seperti apa lukisan ini di matamu? ...Aku hanya ingin memastikan."

Sedikit bingung, Theodore memiringkan kepalanya ke samping dan menjawab dengan sedikit meringis.

".....Aku melihat gambaran laut merah yang tidak menyenangkan. Sama seperti darah."

"....."

Aku melihat lukisannya lagi. Itu jelas hanya lautan biru bagiku.

Jadi, aku memanggil orang lain dan bertanya seperti apa lukisan itu dimata mereka. Semua orang menjawab bahwa itu adalah laut biru.

"Apa kau mengatakan kepada Owen atau orang lain bahwa lukisan ini terlihat  seperti laut merah dimatamu?"

"Tidak, aku tidak pernah melakukannya."

Syukurlah, masalah ini belum sampai ke telinga Owen.

Aku memberi tahu Theodore dengan tegas.

"Akan lebih baik untukmu menyembunyikan fakta bahwa ini terlihat seperti laut merah dalam perspektifmu. Aku percaya akan lebih bijaksana untuk mencoba dan mencari siapa seniman lukisan ini... Owen mungkin mengetahui sesuatu, jadi tolong selidiki secara diam-diam."

Theodore menatapku dengan bingung, tetapi segera, dia mengangguk dan setuju.

Maka, lukisan yang dimaksud sekali lagi ditempel di ruang penyimpanan, dibungkus seluruhnya dengan kain hitam sehingga tidak ada orang lain yang bisa melihatnya.

Jadi, intinya adalah tidak ada mantra berbahaya yang melekat pada lukisan itu. Tapi bahkan itu lebih mencurigakan.

Itu adalah lukisan yang tampak seperti laut biru bagi semua orang kecuali Theodore, yang malah melihat warna merah... Tebakan langsung yang bisa aku buat adalah— itu karena Theodore baru saja kehilangan ingatannya.

Mungkin lukisan itu tampak seperti laut merah bagi seseorang yang menderita amnesia.

Lagi pula, Owen adalah orang yang memberikan lukisan seperti itu kepada Theodore...

'Apakah itu untuk memastikan Theodore kehilangan ingatannya? Jadi Owen...'

Owen mencurigai Theodore kehilangan ingatannya, atau dia mungkin sudah mengetahuinya.

Jika itu yang terakhir... Maka kemungkinan besar dalang di balik hilangnya ingatan Theodore adalah Owen.

'Sangat mencurigakan juga kenapa celah tiba-tiba muncul di Hutan Ashridge, seolah-olah seseorang telah merencanakannya ...'

Aku masih berpikir bahwa itu adalah kemungkinan yang sangat kecil, tetapi bagiku sepertinya penyihir yang menemani Owen hari itu adalah orang yang menyebabkan cela terbuka...

Tapi aku belum pernah mendengar kasus seperti itu sebelumnya. Dan tidak ada bukti.

Aku tidak punya apa-apa untuk membuktikannya, tapi ...

'Bagaimana jika Owen menemukan caranya? Tidak, bagaimana jika dia justru sudah tahu cara melakukannya sejak lama...?'

Jantungku berdebar tak menentu. Kematian mencurigakan Duke dan Duchess Valentino sebelumnya, serta kematian Camillus Valentino.

Dan kemunculnya celah yang tiba-tiba, semakin sering terjadi setelah Theodore menjadi duke.

Jika Ayah dan Owen adalah biang keladi di balik semua tragedi yang menimpa keluarga Valentino...

"......"

"...Nyonya?"

Ketika aku tenggelam dalam pikiranku, aku tidak menyadari bahwa aku telah berhenti berjalan. Di kejauhan, aku menatap mansion Valentino.

Itu adalah tempat yang aku kenal, tetapi pada saat yang sama, itu adalah tempat di mana aku tidak boleh merasa lebih nyaman...

Tidak pernah ada kemungkinan aku bisa menyebut tempat itu 'rumah'.

"......"

Di bawah napasku, tawa kecil mengejek menyelinap melalui bibirku. Itu menggelikan, bahkan bagiku.

Aku tahu bahwa itu bukan salahku, tapi kenapa aku merasa bersalah.

Sambil menghela napas, aku menggelengkan kepala. Bukan sifatku untuk menjadi seperti ini. Pada saat yang sama, aku juga bukan orang yang sepenuhnya baik hati. 

Lalu kenapa?

Mungkin karena dia, tokoh utama tragedi ini, Theodore Valentino...

'...Aku, terhadap orang itu...'

Seakan memotong pikiran itu dengan pisau, aku segera berhenti di sana.

Aku menutup mataku rapat-rapat dan memegang kepalaku dengan kedua tanganku.

Aku mengulangi dan mengulanginya sekali lagi. Tidak lagi. Jangan menyimpan harapan apapun. Jangan lagi.

Namun, pada saat itu, suara orang  yang ingin kutemui terdengar.




-次-

.

.

Vote Please

.

Thankyou

My Husband Hates Me, But He Lost His Memories (Book I)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang