✾ Novel Terjemahan Korea ✾ BOOK I
Author(s) :
Sisse
시세
# sebagian terjemahan diedit dengan kata-kata sendiri #
Suamiku melakukan pernikahan di luar kehendaknya, dan dia membenciku.
Aku hanya hidup setiap hari seolah-olah aku sudah mati, menunggu ha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Lily!"
Sesuatu seperti erangan keluar dari bibirku.
Saat langkahku goyah, aku mengangkat kepalaku untuk melihat. Dan di sana, aku melihatnya di kejauhan.
Dari jauh, dia berlari ke arahku. Seolah-olah seberkas cahaya menembus awan gelap, hanya untuk menyinari dirinya.
Ketika dia tersenyum sangat cerah, dia terlihat jauh lebih muda dari usia sebenarnya.
Dia biasanya terlihat acuh tak acuh dan keras. Namun, penampilan kali ini dibayangi oleh suasana cerah yang mengelilinginya, membuatnya tampak seperti pemuda lugu.
Dan, menyebalkannya, hatiku tidak selalu mengikuti pikiranku.
Terlepas dari keinginanku, aku merasa jantungku berdetak sedikit. Dan pada saat ini, aku merasakan ketidakberdayaan yang mendalam.
Karena perasaan ini dan karena orang itu, dorongan untuk melarikan diri menjadi jauh lebih kuat—aku merasa lebih putus asa.
Aku tahu betul apa yang akan tumpah begitu bendungan itu runtuh.
Aku tidak punya keinginan untuk tenggelam di tengah semburan emosi. Tidak, tidak akan lagi.
Sebelum aku menyadarinya, Theodore telah mendekat. Dia tidak kurang dari sepuluh langkah dariku.
Saat mata kami bertemu, aku melangkah mundur tanpa sadar.
Reaksiku jelas merupakan mekanisme pertahanan.
"...Lily?"
Aku berbalik dan mulai berlari. Aku terus mendengar teriakan bingung Charlotte dan Theodore dari belakangku, tapi aku tidak berhenti.
Aku tidak ingin melihatnya sekarang. Tidak sampai emosi ini mereda.
Pada titik tertentu, aku merasa mataku perih.
Sungguh, kenapa aku begini...
"Lily...!"
Aku berlari sekuat tenaga, tapi aku tertangkap dengan cepat. Itu karena aku bukan tandingannya dalam hal aktivitas fisik yang berat.
Tapi... Tidak bisakah kau tinggalkan aku sendiri?
Kenapa kau terus mengikutiku?
Saat aku merasa sangat sedih, kau tidak memegang tanganku.
"...Lepaskan aku."
"Aku tidak mau."
"Anggap saja kau tidak mengenalku. Tolong."
"Sebentar lagi akan turun hujan, Lily."
Theodore menarikku ke dalam pelukannya dan memelukku. Segera, aku diselimuti kehangatannya. Dalam pikiranku, aku ingin melepaskannya, tapi entah kenapa, tubuhku tidak mau bergerak.
