Begitu pintu asrama milik Jennie dan Jisoo itu di buka, spontan Lisa mundur setelah mendapatkan 'serangan' dari Jisoo. Wanita itu melompat ke pelukannya dan Lisa hampir saja terjatuh karena tak siap menangkap sahabatnya.
"Astaga, Lisa! Kau baik-baik saja. Terima kasih, Tuhan. Terima kasih Lisa, sudah menjaga kesehatanmu." Kata Jisoo mengerang ketakutan dalam pelukan Lisa.
Lisa terkekeh, paham betul bagaimana protektifnya Jisoo akan kesehatannya. Makanya, sebelum ada Roseanne, Jisoo lah yang selalu memperhatikan pola makannya.
Si pirang ada di sana bersamanya. Tadinya, dia tidak ingin ikut dengan Lisa. Tetapi Lisa memaksa dan dia bilang dia tidak akan pergi menemui sahabatnya jika dia tidak ikut. Maka akhirnya, Roseanne pun dengan terpaksa mengiyakan ajakan Lisa, meskipun enggan.
Salah satu yang membuatnya enggan adalah ini. Jisoo yang menempel pada Lisa, membuatnya tidak suka. Dia memiliki naksir pada Lisa yang sudah dia akui itu, dan melihat orang yang dia sukai di peluk oleh orang lain? Itu sangat menyakitkan.
"Tenanglah Jisoo. Biarkan aku dan Rosie masuk." Kata Lisa terkekeh.
Jisoo melepaskan pelukan Lisa dan melirik ke belakang Lisa, ada Roseanne yang menatapnya aneh menurut Jisoo. Tetapi dia tak peduli dan segera menarik Lisa untuk masuk. Bahkan dia tak repot-repot menyapa si pirang.
Mendapati sikap Jisoo seperti itu, Roseanne hanya bisa mendesah. Sesaat kemudian dia tersentak karena Jennie menggenggam tangannya.
Gadis satu ini memang memiliki keberanian untuk memeluknya, merangkul dan memegang tangannya. Tetapi untuk beberapa kesempatan, Roseanne masih canggung terhadap sentuhan orang lain.
Namun kali ini, Roseanne membiarkan Jennie memegang tangannya. Dia menepuk punggung Roseanne, seolah tau apa yang sedang Roseanne rasakan. Tetapi, itu mungkin hanya pemikiran Roseanne saja.
Yang si pirang tau, dia sudah masuk ke dalam asrama Jennie dan Jisoo yang kemewahannya kurang lebih sama dengan miliknya dan Lisa.
Roseanne melihat sekeliling, dan mendapati Jisoo sudah duduk di samping Lisa dengan tangan yang melingkari lengan Lisa, seolah tidak ingin melepaskan.
Jennie menepuk punggungnya dan mengajak Roseanne untuk berjalan mendekati mereka, dan dia memberi senyum kecil pada Jennie sebelum berjalan ke arah mereka.
"Yah, Jisoo sepertinya kau harus melepaskan Lisa karena dia tidak nyaman di peluk seperti itu olehmu." Kata Jennie dan duduk di sebrang sofa. Roseanne mengikuti dan duduk di samping Jennie. Matanya masih memperhatikan Lisa yang ternyata sekarang menatapnya.
Bagus, apakah sekarang dia sadar bahwa dia membawa teman kesini?
"Ayolah, kita sama-sama tau Lisa selalu nyaman di peluk seperti ini olehku." Balas Jisoo sambil memutar matanya.
"Tapi mataku tidak nyaman, astaga. Kau terlalu menempel, Kim Jisoo. Kami ada di sini." Jennie meringis.
"Kau tidak sendiri kali ini. Peluklah Roseanne agar kau tidak iri padaku." Kata Jisoo menjulurkan lidah meledek sahabatnya.
"Aku tidak iri padamu." Jennie melemparkan bantal sofa pada Jisoo dan wanita itu mengelak sehingga bantal itu terlempar ke arah Lisa dan si gadis poni itu memekik.
"Aw, mataku!" Kata Lisa menutup matanya yang tak sengaja terkena ujung bantal sehingga kini terasa perih.
"Astaga, sini aku lihat!" Jisoo berkata panik dan segera melepaskan tangan Lisa dari matanya agar dia bisa memeriksa Lisa.
"Sangat perih tau." Kata Lisa cemberut. Membiarkan Jisoo perlahan mendekatkan wajahnya pada Lisa dan meniup mata Lisa agar wanita itu merasa lebih baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅
ФанфикM] Perjuangan meraih mimpi, berarti perjuangan untuk mempertahankan kamu, dan kita. Entah itu persahabatan, atau cinta. Cerita ini penuh rollercoaster WARNING : GXG STORIES!!