Fight For Dream - 22

753 93 2
                                    

Dalam satu minggu semenjak Lisa menerima panggilan dari Kakeknya, dia tau ada yang salah dengan Lisa. Itu juga di sadari oleh teman-teman Lisa yang lain. Karena tepat ketika mereka pergi berkumpul di salah satu restoran, suasana menjadi kurang menyenangkan dengan tingkah diamnya Lisa.

Jisoo memberi tatapan bertanya pada Roseanne, tetapi Roseanne hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Rosé, bisakah kau mengantarku ke toilet?" Pinta Jisoo.

"Ya, oke." Roseanne meraih tangan Lisa dan gadis berponi itu tersentak. "Aku akan mengantar Jisoo ke toilet dulu sebentar."

"Oh, oke." Lisa menjadi tenang setelah tau yang menyentuhnya tadi adalah Roseanne.

Roseanne tersenyum tipis sebelum meninggalkan Lisa bersama Yeji, Jennie dan Kai. Dia tau, Jisoo mengajaknya pergi hanya karena ingin membicarakan Lisa. Tatapan Jisoo berbeda, kembali mengintimidasi.

Ketika mereka di toilet, Jisoo segera mengunci pintu di belakang. Roseanne dengan tenang menghadapi Jisoo.

"Apa kalian bertengkar?" Tanya Jisoo menyembur.

Roseanne menghela nafasnya. "Tidak, ini bukan karena aku. Kami tidak berdebat sejauh ini."

"Lalu mengapa dia bersikap berbeda?" Tanya Jisoo, raut wajahnya khawatir.

"Aku tidak tau. Tapi, Jisoo, jika dia ingin bercerita, dia pasti akan mengatakan apa masalahnya."

"Kau benar." Jisoo mendesah, menunduk. Tampak memikirkan sikap Lisa. "Aku hanya tidak terbiasa jika dia bersikap diam dan bingung seperti itu. Maafkan aku."

Roseanne menarik tangan Jisoo, membawanya ke pelukan. Gadis yang lebih pendek itu melingkarkan tangan di pinggangnya.

"Tidak apa-apa, Jisoo. Aku mengerti kekhawatiranmu. Tapi percaya, aku tidak menyakitinya. Aku sendiri bingung mengapa sepanjang minggu ini dia bersikap lebih pendiam." Ujar Roseanne sama bingungnya dengan tingkah Lisa.

"Bahkan ketika kalian sedang berdua?"

"Ya." Roseanne mendesah, melepaskan pelukan Jisoo. "Kami banyak diam. Pulang hanya untuk makan, tidur sambil berpelukan dan sedikit percakapan mengenai kegiatan kita."

Jisoo mengerang, tampak pasrah. Dia meraih tangan Roseanne, menatapnya penuh harap.

"Jika dia mengatakan sesuatu padamu, tolong beritahu aku apa yang mengganggunya."

Roseanne mengangguk. "Kita akan mencari taunya sama-sama, oke?"

Tok tok.

"Rosie?"

Mereka serentak menatap pintu, suara Lisa terdengar khawatir. Jisoo mengangguk, yang di balas anggukan juga oleh Roseanne.

"Tolong bersikap tenang, oke?" Pinta Roseanne dan Jisoo tersenyum tipis.

Membuka kunci dengan perlahan, mereka sama-sama tersentak kaget saat Lisa membuka pintu dengan kekuatan penuh. Untungnya mereka dengan cepat mundur, sehingga tidak terbentur.

"Mengapa pintu ini harus di kunci, Jisoo?!" Sentak Lisa, wajahnya marah. Sangat jauh berbeda dari apa yang biasa Roseanne lihat.

"Lisa--" Jisoo memanggil dengan takut.

"Kalian terlalu lama! Apa yang kalian lakukan? Apa kau menyakiti dia?" Tuduh Lisa memberi tatapan seram pada Jisoo.

"Apa? Tidak! Aku tidak menyakiti Rosé! Aku tau dia adalah sumber kebahagiaanmu. Bagaimana mungkin aku berani menyakiti dia? Itu sama saja dengan aku menyakitimu, bodoh!" Ujar Jisoo tak terima di tuduh telah menyakiti si pirang.

FIGHT FOR DREAM || CHAELISA ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang